57 || Serba Tujuh

19.3K 1.2K 136
                                    

بِسْـــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

GIMANA KABARNYA NIH? SEHAT?

SPAM HAPPY END DULU!

KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAF BIAR SERUUU...

SELAMAT MEMBACA, SEMOGA CERITA INI BISA DIAMBIL INTISARI YANG BERMANFAAT, BIARPUN DIKIT, HEHE....

SELAMAT MEMBACA, SEMOGA CERITA INI BISA DIAMBIL INTISARI YANG BERMANFAAT, BIARPUN DIKIT, HEHE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


"AAARRGGHH!!"

Suara teriakan dari arah dapur mengagetkan mereka berdua.

"Arsyi?"

Papa Wildan dan Aishan langsung berlari tergesa-gesa ke arah dapur.

"AAARRGGHH BIBIII ... RUJAK MANGGANYA ENAK BANGEEETTT...."

Glep!

"Yaa Allah, Arsyiiii ... Kamu bikin Papa jantungan aja!!"

Arsyi yang baru menyadari kehadiran Aishan dan Papanya refleks bertanya, "Loh, Papa sama Ais ngapain ke sini?"

"Pake nanyak lagi? Ya gara-gara kamu lah, siapa suruh kamu teriak-teriak kaya tadi, kirain terjadi sesuatu kamu!" omel sang suami.

"Emang kenapa? Aku tuh refleks teriak karena baru pertama kali nyicipin rujak mangga seenak ini, khas buatan Bi'Darti, cobain deh!"

"Emang kenapa? Aku tuh refleks teriak karena baru pertama kali nyicipin rujak mangga seenak ini, khas buatan Bi'Darti, cobain deh!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihatnya saja Aishan sudah ileran, beda sekali dengan rujak mangga bikinannya tadi. Tak perlu waktu lama, tangan kekarnya langsung bergerak untuk mengambil satu potongan mangga itu.

Ais & Syi || SEGERA TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang