SLY 10

385 21 0
                                    

Kini waktu menunjukkan pukul delapan pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini waktu menunjukkan pukul delapan pagi. Rasya bangun agak siang hari ini, karena Rasya izin tidak masuk kerja untuk hari ini.

Rasya bagun dari tidurnya kemudian masuk ke kamar mandi tanpa melihat ponselnya yang sudah dapat pesan dan juga panggilan dari Zaki.

Lima belas menit lamanya baru Rasya keluar dari kamar mandi kemudian langsung bersiap siap karena akan bertemu dengan Fani.

Fani hari ini pulang dari luar kota, namun dia tidak akan menginap, dia datang hari ini hanya karena ingin bertemu dengan adiknya. Sudah lama Fani merindukan Rasya, namun tidak sempat untuk pulang, karena sibuk mengurus bisnis miliknya.

Rasya sangat buru buru ketika Fani mengabari jika dia sudah berada di tempat yang sudah mereka rencanakan.

"Aduh, pake parfum apa ya, yang ini, ini, ini, atau ini?." Gumam Rasya seraya menunjuk beberapa parfum yang berada di lemari koleksi parfum miliknya.

"Yang ini aja deh, mau ketemu kaka sendiri ini, bukan mau ketemu pacar, repot repot amat. Kecuali mau ketemu pacar harus wangi dan sempurna, kalo inimah ketemu kaka sendiri, mau kaga mandi juga ga masalah." Oceh Rasya, kemudian dia menuruni tangga dengan terburu buru, dan langsung berangkat untuk menemui kakaknya.

Mulai dari rumah sampai sekarang sudah di jalan, Rasya sama sekali tidak melihat ponselnya, dia hanya memasukkan kedalam tas miliknya dan langsung bergegas untuk menemui kakaknya.

Tanpa Rasya sadari kini ponselnya menerima notifikasi pesan masuk, Rasya mengatur notifikasi ponselnya ke mode hening, jadi Rasya tidak akan tahu jika ada yang mengabarinya.

Sekitar dua puluh menit Rasya mengendari mobilnya dan kini dia telah sampai ke tempat yang sudah mereka berdua rencanakan dari awal.

Rasya berjalan masuk kedalam sebuah cafe dan matanya sedang menelusuri isi cafe tersebut untuk mencari keberadaan Fani. Ketika Rasya sudah menemukan dimana Fani duduk, barulah Rasya berjalan ke arah tempat duduknya.

"Sekarang lu aga kurusan gua liat." Ucap Fani ketiak melihat sang adik duduk di kursi yang berada di hadapannya.

"Ya begitulah." Jawab rasya seadanya, karena memang dia jauh lebih kurus dari biasanya karena masalah percintaannya.

"Lu ada masalah ya, sampe pipi lu aja tirus begini anjir." Ucap Fani histeris seraya membolak balikan wajah Rasya.

"Apaan si ka, sakit tau." Rasya menarik tangan Fani yang terus membolak balikan pipinya ke kanan dan ke kiri.

"Hehe sorry." Ucap Fani cengengesan.

"Gua ga bisa lama lama ya, gua mau ke Singapore sore ini, lu temenin gua sampe gua terbang oke, gua ga mau tau." Ucap Fani sambil mengunyah makanannya.

STILL LOVE YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang