SLY 59

118 8 0
                                    

 SLY 59

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SLY 59

Rasya yang berada di ruang keluarga terkejut dengan suara teriakan Ales, Rasya bingung harus bagaimana, dia tidak enak jika langsung masuk kedalam kamar Ansel untuk melihat apa yang sedang terjadi, namun jika dibiarkan dia takut terjadi sesuatu kepada mereka berdua.

"Duh, bagaimana ini. Chat Al saja kali ya suruh pulang biar dia yang mengurus ini semua." Gumam Rasya kemudian membuka ponselnya dan mengirimkan pesan kepada Zaki.

Setelah bertukar pesan dengan Zaki, Rasya baru saja hendak masuk kedalam kamarnya, namun Ansel dan Ales keluar dari dalam kamar dan menghampiri Rasya.

"Ales pamit pulang ya om." Ucap Ales berpamitan.

"Lho sudah mau pulang?."

"Iya om, mau ada les juga." Ucap Ales.

"Yasudah, tunggu sebentar ya, om nitip kue buat mama kamu." Ucap Rasya dan di angguki oleh Ales.

Sepeninggalan Rasya, Ales mendekati Ansel dan berbisik, "Awas saja lu kalau melibatkan om Rasya sama om Zaki soal masalah kita."

"Iya sayang." Jawab Ansel.

Tak lama Rasya keluar dari dapur dan membawa jinjingan, Rasya memberikan jinjingan tersebut kepada Ales, Ales menerima jinjingan tersebut dari Rasya, "Terimakasih om." Ucap Ales.

Disisi lain Ansel baru saja tiba dirumah Ales, dia turun dari atas motor dan berlari mengejar Ales yang sudah masuk jauh lebih dulu. Ansel masuk kedalam rumah dan melihat kedua orang tua Ales tengah menonton televisi diruang keluarga, Ansel menyempatkan untuk menyapa mereka sebelum dia masuk kedalam kamar Ales.

"Sore om tante." Sapa Ansel.

"Baru pulang ya?." Tanya mamanya Ales.

"Iya tante, izin ke kamar Ales ya om tante." Izin Ansel dan di angguki oleh kedua orang tua Ales.

Setibanya Ansel didepan pintu kamar Ales, dia tidak bisa masuk karena Ales sudah jauh lebih dulu mengunci pintu kamarnya dari dalam, dia masih marah kepada Ansel perihal panggilannya yang tidak di angkat oleh Ansel.

Ansel mengetuk pintu kamar Ales dengan tak henti hentinya, seraya terus memanggil dan meminta Ales untuk membukakan pintunya.

"Sa, buka pintunya!." Teriak Ansel.

"Sa!."

"Maaf soal semalam, tapi jangan kaya gini dong. Buka pintunya Sa!." Teriak Ansel lagi.

STILL LOVE YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang