Kini waktu menunjukkan pukul sembilan malam, namun Alicia tak kunjung pulang dari sejak tadi pagi. Awalnya Alicia mengatakan jika dia akan ikut kerja kelompok dari pagi sampai sore, namun hingga saat ini batang hidung nya pun tak terlihat, dan itu benar benar membuat semua orang yang berada dirumah menjadi sangat khawatir.
Zaki sudah berkali kali menelpon namun tidak di angkat, Rasya juga sudah beberapa kali mengirimkan pesan kepada Alicia namun dia tidak kunjung membalasnya, dan itu membuat Ansel geram, dia benar benar kesal kepada adiknya yang tidak bisa dipercaya.
Ansel membuka obrolan group keluarga dan mengirimkan pesan dengan terus menerus menyebut Alicia. Zaki dan Rasya kebingungan mengapa Ansel melakukan itu, namun detik berikutnya mereka mengerti mengapa anaknya melakukan hal itu.
Sekitar lima belas menit Zaki, Rasya dan Ansel menunggu Alicia didepan rumah, lebih tepatnya didepan gerbang rumah. Rasya dan Zaki sebenarnya tipe orang tua yang super protektif kepada anak anaknya, namun Zaki maupun Rasya selalu berusaha untuk tidak menunjukkannya karena mereka takut jika terlalu terlihat protektif mereka akan komplain dan marah kepada mereka.
Dari kejauhan mereka bisa melihat ada motor besar yang semakin mendekat kearah mereka, dan tak lama motor tersebut berhenti didepan mereka. Ansel memasang wajah dinginnya kepada Alicia dan juga menatap tajam kepada lelaki yang bersama Alicia.
"Ayo masuk dulu." Ajak Rasya kepada lelaki yang bersama Alicia.
"Makasi om." Jawabnya.
Saat ini mereka semua sedang berada diruang keluarga, namun suasananya tidak seperti malam biasanya. Suasana malam ini tampak mencekam dan juga menegangkan, Ansel yang terus memasang wajah dinginnya terus menerus dan Zaki yang memang sudah bawaan dari lahir dengan wajah yang dingin, sedangkan Rasya dan Alicia terus mencoba untuk mencairkan suasana.
"Uda berapa lama?." Tanya Ansel dingin.
"Baru enam bulanan."
"Namanya siapa?." Tanya Zaki dingin.
"Julian om."
Rasya yang melihat suasana semakin menegangkan ketika Zaki dan Ansel menanyakan banyak hal kepada Julian, dan Rasya juga bisa melihat jika Julian juga sangat gugup, dengan cepat Rasya mencoba untuk mencairkan suasana.
"Ouh, salam kenal ya Julian. Ini daddy nya Alicia." Ucap Rasya seraya mengelus pundak Zaki.
"Kalo ini kakanya Alicia, namanya Ansel." Lanjut Rasya seraya mengelus lengan Ansel.
"Dan saya papanya Alicia." Jelas Rasya dan di angguki oleh Julian.
"Ouh ya, lain kali kalo emang mau jalan ga apa apa kok, asal izin dulu ke papa atau ngga ke daddy nya Alicia ya. Kalo kaya gini kan bikin khawatir semua orang." Jelas Rasya dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL LOVE YOU [END]
Fiksi PenggemarAku akan tetap mencintaimu mau semenyakitkan apapun itu. -Rasya