SLY 25

231 15 1
                                    

Kini waktu menunjukkan pukul setengah lima sore, Rasya mendengar suara pintu utama terbuka dan tak lama Rasya melihat Zaki masuk dan langsung mengajak bermain si kembar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini waktu menunjukkan pukul setengah lima sore, Rasya mendengar suara pintu utama terbuka dan tak lama Rasya melihat Zaki masuk dan langsung mengajak bermain si kembar.

"Sayang, malem ini mau jalan jalan ga?." Tanya Zaki kepada Rasya.

"Ga usah dirumah aja, aku cape." Jawab Rasya dengan ketus.

Zaki merasa aneh dengan sikap Rasya yang tiba tiba cuek kepadanya. Zaki mendekati Rasya kemudian memeluknya dari samping.

"Sayang kenapa hm?." Tanya Zaki dengan lembut.

"Ga apa apa, lagi cape aja seharian ini Ansel sama Alicia nangis terus." Elak Rasya.

"Eum, malem ini kita titipin ke mama dulu deh ya, biar kita berdua dulu biar kamu istirahat juga."

"Ngga usah."

"Kenapa?."

"Ga apa apa. Kamu jagain dulu Ansel sama Alicia, aku mau mandi dulu." Ucap Rasya kemudian berjalan meninggalkan Zaki bersama Ansel dan juga Alicia.

Kini waktu menunjukkan pukul delapan malam, Rasya dan juga Zaki sama sama menggendong. Rasya yang menggendong Ansel dan Zaki yang menggendong Alicia. Akhir akhir ini si kembar akan tidur hanya ketika mereka di gendong saja oleh Rasya dan Zaki.

"Sayang uda boleh di taro belom?." Tanya Zaki kepada Rasya dengan berbisik.

"Uda boleh, kamu taro Alicia disebelah pojok." Bisik Rasya.

Kini Rasya dan Zaki sudah menidurkan Ansel dan juga Alicia di tempat tidur mereka yang berukuran king size. Kemudian Rasya ikut berbaring di samping Ansel, lalu di susul oleh Zaki yang berbaring disamping Rasya.

"Tenang banget ya kalo liat anak anak kita uda tidur." Ucap Rasya.

"Iya sayang." Jawab Zaki.

"Kamu jangan kecewakan kami bertiga ya Al." Ucap Rasya tiba tiba.

"Ngga akan pernah sayang." Jawab Zaki seraya memeluk Rasya semakin kencang.

"All." Panggil Rasya ditengah keheningan malam itu.

"Hmm?."

"Aku boleh nanya ga?."

"Tanya aja sayang, kenapa?."

Rasya bangkit dari tidurnya kemudian mengajak Zaki duduk di sofa, Rasya membuka ponselnya dan memberikan ponselnya kepada Zaki.

Zaki yang melihat isi pesan antara Uss dan Rasya cukup kaget, pasalnya hari itu Zaki memang benar ke hotel.

"Sayang percaya sama dia?." Tanya Zaki.

"Kamu bisa jelasin ga?." Tanya Rasya lirih.

"Aku tadi siang emang ke hotel sayang, tapi untuk rapat, dan aku juga ga sama Us doang. Disana ada Tong, sama dua karyawan yang lain. Dan kenapa aku bisa tiduran di kasur, karena rapatnya di undur, jadi daripada nunggu beberapa jam di lobby lebih baik tidur di kamar kan." Jelas Zaki kepada Rasya.

"Tapi kenapa balasan chat kamu ke aku juga berubah?." Tanya Rasya yang belum puas dan yakin dengan apa yang di jelaskan oleh Zaki.

"Karena aku akhir akhir ini emang sibuk sayang, karena semenjak kamu hamil aku bener bener ga fokus kerja dan lebih baik luangkan waktu buat kamu." Jelas Zaki lagi.

Rasya menghela nafas berat ketika mendengar penjelasan dari Zaki, walaupun Rasya belum benar benar percaya dengan apa yang Zaki jelaskan, setidaknya untuk saat ini dia harus mempercayai ucapan Zaki.

"Lain kali jauh lebih baik kamu jujur ke aku apa yang buat hati kamu janggal."

"Iya sayangku. Aku minta maaf uda buat kamu berpikir terlalu jauh dan bikin kamu sakit." Ucap Zaki seraya memeluk dan mengelus pipi Rasya.

"Apa kamu marah pas aku nolak keinginan kamu kemarin malem?." Tanya Rasya.

Zaki yang mendengar ucapan itu dari Rasya hanya tertawa kemudian kembali mengelus pipi Rasya.

"Ngga sayangku, aku mungkin waktu itu sedikit kesal, tapi aku sama sekali ga marah. Setelah aku pikir pikir lagi, memang aku yang salah aku uda minta jatah aja, padahal kamu masi sakit."

"Aku bisa ko sekarang, kalo kamu mau." Ucap Rasya.

"Ngga sayangku, ga apa apa nanti aja."

"Kamu yakin ga mau?." Tanya Rasya lagi untuk meyakinkannya Zaki.

"Iya sayangku, ayo bobo aja. Kasian si kembar bobo berdua doang." Ucap Zaki kemudian menggendong Rasya dan membaringkannya di kasur.

Rasya memiringkan badannya dan memandangi kedua anaknya yang sudah lelap tertidur. Zaki membaringkan badannya disamping Rasya kemudian memeluk Rasya dari belakang.

"Kalo lagi tidur kaya gitu kaya bukan bayi yang cengeng dan aktif ya sayang." Ucap Rasya dan di angguki oleh Zaki.

"Jangan pernah cape ya sayang buat rawat kami bertiga." Ucap Zaki disela sela keheningan malam itu.

"Ngga akan pernah." Jawab Rasya kemudian membalikkan badannya menghadap kearah Zaki.

"Terimakasih untuk semua yang kamu kasi ke aku sejauh ini, terimakasih udah mau nerima aku dan memahami aku, dan terimakasih sudah mau jadi istri dan papa yang baik buat aku dan anak anak kita." Ucap Zaki seraya mengelus elus pipi Rasya.

"Iya sayang. Aku bakal kasi kalian yang terbaik." Jawab Rasya seraya tersenyum kemudian memeluk Zaki.

"Aku berharap momen seperti ini tidak akan hilang di keluarga aku saat ini. Semoga kamu tidak akan mengecewakan aku lagi Al." Batin Rasya.

" Batin Rasya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STILL LOVE YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang