Kini waktu menunjukkan pukul sebelas malam, namun Zaki tak kunjung pulang. Rasya masi terus terjaga dan dia masi setia menunggu Zaki. Rasya membuka ponselnya dan kembali mengirimkan pesan kepada Zaki.
Rasya terus menangis ketika mendapatkan balasan pesan dari Zaki, dia memiliki firasat jika Zaki telah berbohong kepadanya, Rasya menghapus air matanya ketika mendengar ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.
Rasya bangkit dari duduknya kemudian berjalan kearah pintu dan membuka pintunya, Rasya mencoba memberikan senyuman manisnya kepada seseorang yang tengah berdiri dihadapannya saat ini.
"Papa nangis?." Tanya Ansel.
"Nggak kok." Bohong Rasya.
"Jujur pa, Ansel sudah dewasa dan Ansel sudah tidak bisa dibohongi seperti anak kecil lagi." Tegas Ansel.
"Nggak apa apa kok sayang, tidur gih uda malem." Ucap Rasya.
"Daddy nyakitin papa lagi?." Tanya Ansel tiba tiba.
"Nggak kok." Ucap Rasya menggelengkan kepalanya seraya tersenyum kearah Ansel.
"Jujur pa." Ucap Ansel dingin.
Rasya menghela nafasnya berat kemudian berjalan masuk kedalam kamarnya dan duduk diatas kasur. Ansel mengikuti Rasya masuk kedalam dan menutup pintunya. Ansel duduk dilantai seraya memijat kaki Rasya.
"Daddy jahat lagi?." Tanya Ansel lagi.
"Nggak sayang." Jawab Rasya.
"Daddy ga pulang, kemana dia?." Tanya Ansel.
"Lembur."
"Daddy gak pernah lembur sampai jam segini pa. Ansel tahu papa tengkar kan sama daddy karena daddy ga balik."
"Hm."
"Biar Ansel yang urus, papa tenang aja, selagi ada Ansel papa ga akan merasa disakiti oleh daddy." Ucap Ansel.
"Makasi ya sayang, uda selalu ada buat papa." Isak Rasya kemudian memeluk Ansel.
"Justru Ansel yang harus terima kasih ke papa, karena papa uda lahirin Ansel dan buat Ansel bahagia terus selama ini." Ucap Ansel yang memeluk Rasya.
"I love you pa."
"I love u more anak papa."
"Sudah gua bilang, papa hanya sayang sama Ansel, dan ga sama gua." Gumam Alicia yang melihat dari celah pintu Rasya dan Ansel sedang berpelukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL LOVE YOU [END]
FanfictionAku akan tetap mencintaimu mau semenyakitkan apapun itu. -Rasya