SLY 05

450 20 1
                                    

Kini waktu menunjukkan pukul sebelas siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini waktu menunjukkan pukul sebelas siang. Rasya sudah kembali masuk bekerja, dan kini dia sedang berkutat dengan dokumen dokumen yang harus dia cek sebelum di tanda tangani oleh Zaki.

Suasana ruangan yang dingin dan juga hening, hanya ada suara ketikan keyboard yang nyaring terdengar.
Mau Zaki ataupun Rasya tidak ada yang memulai percakapan, mereka hanya saling terdiam dan fokus ke pekerjaannya masing masing.

Tidak seperti biasanya, Rasya yang selalu usil kepada Zaki setiap waktu, dan Zaki yang selalu menggoda Rasya.
Tetapi kini mereka saling diam.

"Cih, ga merasa bersalah sama sekali kek nya tu anak." Batin Rasya dengan kesal.

Waktu berlalu dengan cepat. Kini waktu menunjukkan pukul dua belas siang. Rasya keluar dari ruangan tanpa sepatah katapun, bahkan dia tidak melirik Zaki sedikitpun.

"Dia beneran marah sama gua?." Gumam Zaki.

"Lagian ngapain dia marah, orang yang gua bilang semalem bener juga yakan."

Tok.. Tok.. Tok...

Suara ketukan pintu dari arah luar, lalu pintu terbuka menapakkan Uss yang masuk kedalam ruangan.

"Ngapain?." Tanya Zaki ketus.

"Judes amat, nanti ga laku loh." Goda Uss

"To the point, mau ngapain?" Tanya Zaki lagi.

"Ga kenapa kenapa." Ucap Uss sambil cengengesan.

"Ga jelas lu."

Zaki yang awalnya akan keluar kembali duduk di sofa yang berasa di ruang kerjanya, lalu di susul oleh Uss yang duduk di sebelah Zaki.

"Cape banget ya akhir akhir ini?." Tanya Uss seraya tangannya mengelus rambut Zaki.

Zaki memejamkan matanya, memang ia merasa lelah akhir akhir ini, di tambah hubungannya dengan Rasya sadang ada beberapa masalah.

"Hmm." Gumam Zaki.

"Mau aku pijitin?." Tawar Uss seraya tangannya mulai memijat bahu Zaki.

Zaki merubah posisinya menjadi membelakangi Uss, lalu dia kembali memejamkan matanya ketika Uss memijat bahunya.

"Di bagian pinggang pegel."

"Disini?." Tanya Uss seraya memijat pinggang Zaki, yang di angguki oleh Zaki.

"Kamu ga makan siang?." Tanya Zaki.

STILL LOVE YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang