Rasya membuka ponselnya kembali dan mengirimkan beberapa pesan kepada Zaki, dan tidak membutuhkan waktu yang lama bagi Rasya untuk mendapatkan balasan dari Zaki.
Emosi Rasya memuncak ketika Zaki yang mengatakan jika dirinya berangkat hanya sendiri, dan ketika Rasya mengirimkan bukti Zaki baru berkata jujur.
Rasya saat ini benar benar ingin mengamuk dan berteriak, namun dia sadar jika dirinya sedang dirumah mertuanya, dan ditambah lagi ada kedua anaknya yang masi sangat kecil yang berada di depannya.
"Bapa kalian berengsek banget kalo kalian pengen tahu." Batin Rasya seraya memandangi Ansel dan Alicia yang sedang bermain.
Rasya berjalan kearah luar dan menghampiri mama mertuanya, kemudian Rasya duduk si samping mama mertuanya.
"Ma." Panggil Rasya.
"Kenapa sayang?."
"Rasya boleh cape ga sih?." Tanya Rasya tanpa melihat wajah mamanya, karena dia tahu, jika dia melihat wajah mama mertuanya itu dia akan menangis detik itu juga.
"Ada masalah?." Tanya Mamanya lembut.
"Al bilang dia berangkat kerja sendiri, tapi ga tau nya dia berangkat sama Us." Jawab Rasya pelan.
"Uda di tanyain ke Al, itu bener apa angga?." Tanya mamanya lagi.
"Awalnya Al bilang dia berangkat sendiri, dan setelah Rasya kirim buktinya Al baru bilang kalo dia bener sama Us."
"Al ada jelasin sesuatu ga ke Rasya?."
"Rasya ga masalah ma kalo Al berangkat mau sama siapapun, tapi yang buat Rasya kecewa itu Al gapernah jujur sama Rasya, dan Al juga selalu bohongin Rasya." Jelas Rasya.
"Mau sekecil apapun dan sebesar apapun masalahnya, diusahakan bicarakan baik baik dulu, jangan sampai kalian menyesal karena ego kalian sendiri."
"Mama bilang seperti ini bukan karena Al anak mama, tapi mungkin Al punya alasan kenapa Al ngelakuin itu. Sama sama mendinginkan kepala saja dulu, dan dibicarakan lagi secara langsung dan baik baik ya sayang."
"Mama yakin Rasya pasti bisa lalui masalah seperti ini dengan mudah, mama percaya Rasya pasti memiliki pemikiran yang baik dalam mengambil suatu keputusan." Jelas mamanya.
"Hm, iya ma. Rasya pasti bisa." Jawab Rasya lalu menghela nafasnya berat.
"Tapi mungkin ga untuk hari ini ataupun malam ini juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL LOVE YOU [END]
FanfictionAku akan tetap mencintaimu mau semenyakitkan apapun itu. -Rasya