SLY 01

2.4K 64 6
                                    

Seseorang dengan setelan jas yang rapi sedang duduk di kursi kebangsaannya, tangannya yang lihai sekali memberi cap dan juga tanda tangan ke puluhan lembar kertas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seseorang dengan setelan jas yang rapi sedang duduk di kursi kebangsaannya, tangannya yang lihai sekali memberi cap dan juga tanda tangan ke puluhan lembar kertas.

Dengan wanginya yang maskulin, rambut yang di tata dengan rapi, dan juga dengan wajahnya yang dingin.

Tidak sedikit Karyawan yang takut kepadanya, karena dia memiliki mata yang tajam, raut wajah yang dingin, dan juga kata yang terlontar dari bibirnya sudah dipastikan sangat pedas, jadi tidak heran jika karyawan di sana merasa takut terhadapnya.

Tok... Tok... Tok...

Suara ketukan pintu dari arah luar.

"Masuk."

Pintu terbuka dan menampakan seseorang yang berpenampilan santai namun terlihat rapi saat di lihat.

"Silahkan duduk."

"Terima kasi pak."

"Kamu niat melamar pekerjaan atau mau nongkrong sama temen temen?."

"Eum, saya mau melamar pekerjaan pak."

"Kamu tahu siapa saya?."

"Pak Zaki."

Ya, Zaki Al Gibran. Sosok yang berwajah dingin, mulutnya yang pedas, dan juga terkadang perlakuannya yang kasar.

Tidak ada seorangpun yang bisa tahan dengannya, entah itu karyawannya maupun kekasihnya.

Semua Sekretaris nya berhenti karena perlakuan kasar dan juga omongannya yang sangat pedas.

Dan juga kekasih nya yang selalu menyerah karena sikap dingin dan juga perlakuannya yang selalu menyepelekan hal hal kecil yang membuat kekasihnya lelah dengannya.

"Kamu tahu kan saya paling gak suka orang yang gam rapih?." Ketus Zaki.

"Iya pak, maaf telah melanggar peraturan bapak."

"Gak usah bertele tele lagi, mari kita masuk ke Interview nya. Silahkan perkenalkan diri kamu dulu."

"Nama saya Rasya, umur saya dua puluh tahun, saya lulusan SMA dengan juara satu tetap."

Asya, sosok lelaki yang berpostur tubuh cukup imut di banding teman teman nya yang lain. Asya sering dipanggil Sya dan Asya oleh orang orang yang tidak begitu dekat dengannya dan juga dia di panggil Sasya oleh teman teman dan juga keluarnya.

Awal mula Asya di panggil Sasya adalah oleh kakak perempuannya, karena kakaknya melihat Asya sangatlah manis dan juga cantik, namun bisa terlihat tampan juga di waktu yang bersamaan.

"Apa yang bikin kamu tertarik buat melamar kerja disini?."

"Saya tertarik karena perusahaan anda sangat maju dan juga sangat terkenal di berbagai negara."

STILL LOVE YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang