SLY 06

370 21 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kini jam menunjukan pukul satu malam. Kini Zaki sedang tertidur bersama Us yang juga tidur sambil memeluknya.

"All." Panggil Uss dengan suara khas bangun tidur.

"Hm?."

"Kebangun, gabisa tidur lagi."

"Bangun All." Ucap Uss seraya menepuk nepuk dada Zaki.

"Kenapa hm?" Tanya Zaki, namun matanya tetap terpejam.

Cup.

Uss mengecup bibir Zaki, lalu Zaki membuka matanya yang masi sangat mengantuk.

"Kenapa?." Tanya Zaki dengan suara serak nya.

"Ga bisa tidur lagi."

Zaki merubah posisi tidurnya menjadi duduk dan bersandar ke kepala kasur, lalu dia menarik Uss untuk meletakkan kepala Uss di pahanya.

"Kenapa gabisa tidur, mimpi buruk lagi?." Tanya Zaki seraya tangannya mengelus elus rambut Uss.

"Pengen kiss." Ucap Uss dengan tiba tiba.

"Uda malem, makin ngelantur ya." Zaki tertawa ketika melihat ekspresi Uss yang menginginkan sebuah ciuman kepada Zaki.

"Sini duduk." Ucap Zaki seraya menarik Uss untuk duduk di pangkuannya.

Uss mendekatkan wajahnya ke arah Zaki, begitupun sebaliknya. Bibir keduanya bersentuhan namun tidak ada gerakan, Zaki dan juga Uss memejamkan matanya ketika Zaki memulai menggerakkan bibirnya ketika dia memulai ciuman yang lumayan intens.

Lama kelamaan ciuman mereka semakin intens dan mendalam, bahkan kini Zaki telah memposisikan Uss berada di bawahnya. Zaki maupun Uss sama sama menikmati aksi yang mereka lakukan saat ini.

Dret... Dret... Dret..

Aksi mereka berdua yang sedang saling menyalurkan cinta satu sama lain terhentikan ketika ada suara getaran panggilan masuk ke ponsel Zaki.

Zaki melepaskan tautan bibir mereka berdua, lalu bangkit dari tidurnya dan mengambil ponselnya. Tertera nama "Sasya🖤" yang memanggilnya.

"Siapa?" Tanya Uss.

"Temen, aku angkat dulu ya." Ucap Zaki lalu keluar dari kamar Uss.

Zaki berjalan ke arah ruang tamu di apartemen Uss, lalu dia langsung menerima panggilan dari Rasya.

"Hallo, kenapa Sya." Tanya Zaki.

"Lu lagi dimana?" Tanya Rasya di sebrang sana dengan suara parau, seperti habis menangis.

"Di apart, kenapa?" Tanya Zaki khawatir, karena dia mendengar suara Rasya yang berbeda dari biasanya.

"Ga apa apa ko, cuma pengen call aja." Elak Rasya.

STILL LOVE YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang