SLY 17

309 20 0
                                    

"Kita udah telat meeting, ayo siap siap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita udah telat meeting, ayo siap siap." Alih alih menjawab ucapan Zaki, Rasya malah mengalihkan pembicaraan yang sedang Zaki bicarakan.

Zaki menghela nafasnya berat kemudian bangkit dari duduknya lalu merapikan jas yang sudah terlihat kusut. Rasya berjalan mendekati Zaki kemudian mengusap pipi Zaki yang masi basah oleh airmata nya.

"Ga perlu nangis, tidur yang teratur, aku cuma butuh waktu." Ucap Rasya.

Zaki yang mendapatkan perlakuan manis dari Rasya, kembali ingin menitikkan airmata nya, rasanya Zaki sangat merindukan Rasya yang sebelumnya. Zaki mendekatkan badannya kearah Rasya kemudian memeluknya dengan kuat, seakan Rasya akan meninggalkannya detik itu juga.

"Jangan tinggalin aku Sya, aku sayang kamu."

"I know."

"I love you."

"Me too."

"Butuh waktunya jangan lama lama ya, aku ga bisa jauh dari kamu."

Rasya melepaskan pelukan Zaki kemudian menatap Zaki dengan lekat dan Rasya menganggukkan kepalanya menandakan dia tidak akan mendiamkan Zaki terlalu lama.

Kini Rasya dan juga Zaki sedang melakukan meeting yang kedua di sebuah cafe. Namun Zaki tidak bisa fokus meeting karena salah satu rekan bisnisnya itu selalu menatap Rasya dengan tatapan yang berbeda, dan terkadang menanyakan hal yang di luar kerjaan. Walaupun Rasya tidak menggubrisnya namun Zaki tahu jika Rasya sudah sangat risih.

"Eum, Pak Rasya boleh saya minta nomornya, untuk jaga jaga jika ada yang harus dibicarakan."

"Untuk itu bisa hubungi ke nomor kantor saja pak, biasanya nomor kantor di pegang oleh sekretaris Uss." Tolak Rasya dengan sopan.

"Berhubung pak Uss tidak ada disini biar saya minta nomor pak Rasya saja."

"Kalo gitu nomor saya saja, toh mau Rasya ataupun yang lain yang mendapatkan pesan, pasti urusannya dengan saya kan. Jadi biar nomor saya saja yang akan saya kasi, karena memang anda bekerja sama dengan saya bukan sekretaris saya." Ucap Zaki masi dengan sopan, walaupun hatinya sudah menggebu-gebu.

Rasya melirik kearah Zaki dan menahan tawanya, Rasya tahu jika Zaki sedang cemburu dan kesal saat ini. Dengan diam diam Rasya meraih tangan Zaki yang berada di gagang kursi, kemudian mengelusnya. Untungnya terhalangi oleh meja yang lumayan tinggi sehingga apa yang tengah mereka lakukan tidak akan terlihat oleh siapapun.
Zaki menoleh kearah Rasya kemudian diapun mengelus jari Rasya yang tengah menggenggam nya.

Membutuhkan waktu sekitar tiga jam lebih untuk melakukan meeting dan juga makan siang bersama klien. Kini Rasya dan juga Zaki sedang berada didalam mobil menuju kantor. Zaki tak henti hentinya mengomel karena klien nya yang sangat menyebalkan.

STILL LOVE YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang