SLY 44
Kini waktu menunjukkan pukul lima sore, Rasya mendengar suara motor masuk kedalam pekarangan rumah dan itu menandakan Ansel dan juga Alicia telah pulang, dan benar saja beberapa menit kemudian Rasya melihat Ansel masuk dengan wajah dinginnya.
"Kami pulang!." Tetiak Alicia.
"Ansel, Alicia kesini dulu." Panggil Rasya.
Ansel dan Alicia berjalan menghampiri Rasya dan duduk disampingnya.
"Kenapa pa?." Tanya Ansel.
Rasya menghela nafasnya berat kemudian mengatur nafasnya lalu menatap kearah Ansel dan Alicia dengan serius.
"Papa tahu ini bakal buat kalian sedih, tapi papa tau kalian sudah dewasa dan kalian sudah faham mengapa papa melakukan ini." Ucap Rasya.
"Kenapa pa?." Tanya Alicia dengan raut wajah yang khawatir.
"Papa memutuskan untuk berpisah dengan daddy, mungkin tanpa papa jelaskan juga kalian sudah tahu."
"Pa, terus gimana sama aku sama kakak?." Tanya Alicia lirih.
"Papa gak akan memaksa kalian untuk mengikuti siapa, kalian bebas untuk menentukan ingin seperti apa, papa tidak akan keberatan."
"Kapan surat cerai ditanda tangani?." Tanya Ansel dingin.
"Untuk surat perceraian papa belum memproses apapun, tapi papa sudah membicarakan masalah perceraian ini sama daddy kalian." Jelas Rasya.
"Jangan dulu urus surat perceraian." Ucap Ansel.
"Lho, kenapa kak?." Tanya Alicia bingung.
"Tetap seperti ini, papa boleh tinggal di apartemen untuk sementara waktu dan berlagak seolah olah memang papa sedang memproses surat perceraian." Ucap Ansel.
"Maksudnya gimana sih kak?." Tanya Alicia yang masih belum faham.
"Pa, Ansel tahu kalo papa memang sakit hati dan capek sama semua yang daddy lakuin, tapi gak semua masalah bakal selesai begitu saja hanya dengan papa bercerai sama daddy. Ansel tahu papa masih sayang banget sama daddy dan Ansel juga tahu, dengan papa bercerai sama daddy itu gak akan bikin papa bahagia namun malah sebaliknya." Jelas Ansel.
"Tapi itu keputusan papa kak, kita gak bisa larang apa yang menurut papa benar."
"Gua tahu Cia apa yang papa rasakan, tapi dengan papa bercerai dengan daddy itu hanya bikin papa semakin sakit." Tegas Ansel.
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL LOVE YOU [END]
Fiksi PenggemarAku akan tetap mencintaimu mau semenyakitkan apapun itu. -Rasya