Kini waktu menunjukkan pukul dua siang, Rasya sedang mengetik beberapa kerjaan yang akan dia print. Sedangkan Zaki tengah tertidur di sofa ruangannya.Rasya melirik sekilas ke arah Zaki, lalu beranjak mengambil remote Ac yang berada di ruangan itu, kemudian mengecilkan suhu ruangannya.
"Ini jauh lebih hangat daripada tadi." Gumam Rasya.
Rasya berjalan ke arah Zaki dan meletakan tangannya di dahi Zaki. Sepulang dari meeting tadi pagi Zaki tiba tiba demam dan menggigil, entah apa penyebabnya.
"Masi demam." Gumam Rasya, kemudian dia berjalan keluar ruangan.
satu jam kemudian Rasya akan kembali ke ruangannya, Rasya keluar dari lift dan akan masuk ke ruangannya, namun jalannya terhenti ketika melihat pemandangan yang ada di depannya.
"Lagi?." Gumam Rasya.
Rasya membuka pintu ruangannya dan berjalan ke arah meja kerjanya.
"Obat demam buat lu." Ucap Rasya seraya melemparkan plastik yang berisikan obat demam yang dia beli di apotik.
"Repot repot gua ke dokter minta resep obat dan nebus ke apotek, malah liat pemandangan kek anying." Gumam Rasya.
Ya, Rasya melihat Zaki yang sedang berbaring di pangkuan Us, dengan Us yang sedang memijat pelipis Zaki.
"Ini ga kek yang lu liat ko Ras." Ucap Uss.
"Santai aja dude, gua bukan siapa siapa nya ko." Jawab Rasya tanpa menoleh ke arah Zaki dan juga Uss.
"Syaa." Panggil Zaki lirih.
"Kenapa?." Tanya Rasya
"Nanti aku jelasin."
"Lah? mau jelasin apa, santai aja kali Boss." Ucap Rasya.
"Uss, kamu keluar dulu ya, nanti kalo ada yg mau di omongin sampaikan aja ke Tong." Ucap Zaki lalu bangkit dari tidurnya dan berjalan ke arah Rasya.
Rasya di kejutkan dengan Zaki yang memeluknya dari arah belakang, apalagi saat ini ada Uss yang masi berada di ruangan mereka.
"Aku pengen di elusin, badan aku panas banget semuanya, kepala aku juga sakit." Ucap Zaki dengan lirih dan juga manja.
"Apaan si, ko jadi manja gini." Ucap Rasya gelagapan.
"Nanti malem aku kerumah kamu aja, sekalian nginep buat urusin kamu yang lagi ga enak badan." Ucap Uss, lalu berjalan ke arah luar.
"Ga usah!."
Teriakan Zaki mampu menghentikan jalan Uss, Uss berbalik menatap Zaki dengan tatapan yang sulit di baca. Kemudian Uss berjalan ke arah Zaki dan juga Rasya masi dengan raut wajah yang sulit di artikan.
"Kamu mulai nolak aku cuma gara gara lelaki murahan kaya dia?." Ucap Uss dengan nada dan juga ekspresi yang meremehkan.
Zaki mengepalkan tangannya, wajahnya yang sedang demam semakin memerah ketika mendengar lontaran kata dari Uss yang seakan menjatuhkan harga diri Rasya. Kemudian Zaki maju kehadapan Uss, dan melayangkan satu tamparan ke pipi putih Uss.
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL LOVE YOU [END]
Fiksi PenggemarAku akan tetap mencintaimu mau semenyakitkan apapun itu. -Rasya