SLY 12

311 19 0
                                    

Rasya baru keluar dari dalam kamar mandi dan melihat pesan dari Fani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasya baru keluar dari dalam kamar mandi dan melihat pesan dari Fani. Rasya membuka pesan tersebut kemudian langsung menelpon Fani.

"Lu seriusan mau ngajakin gua jalan jalan?." Tanya Rasya dengan semangat.

"Iya, ayo besok jalan. Kebetulan gua lagi pulang dan lagi di apartemen temen gua." Jawab Fani dari sebrang sana.

"Tapi gua masuk kerja besok." Ucap Rasya dengan sedih.

"Izin dulu lah Sya, lagian kan lu udah pacaran sama Al." Goda Fani.

"Belom ya, ga semudah itu." Ketus Rasya.

"Idih, jangan jual mahal amat lu jadi laki, kaya orang bener aja." Goda Fani lagi.

"Iyalah gua kan emang mahal, emangnya lu, murahan di kasi es cekek langsung meleyot." Balas Rasya.

"Masa lalu ya, itu ex gua yang kere gapunya duit. Sekarang gua lagi deket sama konglomerat." Sombong Fani.

"Jangan gitu lah Ka, gua ga sanggup. Lu ama yang kere gada duit aja di sakitin apalagi sama yang berduit." Keluh Rasya.

"Aman deh kali ini. Udah dulu ya gua mau keluar nih temen gua udah nungguin, pokonya besok gua kerumah." Ucap Fani kemudian mematikan panggilannya.

"Punya kaka kelakuannya bikin geleng kepala." Gumam Rasya.

Rasya mengirimkan pesan kepada Zaki untuk izin tidak masuk untuk besok, kemudian dia langsung turun kedapur untuk makan malam.

...

Kini waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi, Rasya sudah bertemu Fani, dan mereka berdua melakukan banyak kegiatan, dimulai dari mengunjungi wisata yang memiliki permainan sampai kulineran.

Namun aktivitas Rasya selalu terganggu ketika Zaki tak henti hentinya mengirimi pesan, entah menanyakan lagi dimana, dengan siapa, sudah makan atau belum, jangan lupa untuk istirahat, jangan lirik lirik orang lain, dan banyak hal lagi yang dia pertanyaan.

"Lu jalan sama gua fokus ke handphone lu mulu, ngapain si Sya." Tanya Fani dengan kesal.

"Al spam chat terus kalo ga di bales chat nya, kan jadinya ganggu banget Ka." Ucap Rasya yang ikutan kesal karna tidak bisa terlalu menikmati masa liburannya.

Setelah Rasya mengirimkan pesan kepada Zaki untuk tidak bisa membalas pesannya dahulu karena Rasya akan menaiki permainan perahu bulat yang ada di wisata tersebut.

Disisi lain Zaki kini sedang melakukan rapat dengan klien nya dari luar kota, Zaki hari ini rapat bersama Uss karena Rasya yang izin tidak masuk. Zaki mengikuti permintaan Rasya yang tidak boleh dekat dekat dengan Uss, selama rapat Zaki selalu berjaga jarak dan juga sering memalingkan wajah ketika Uss menatapnya.

Sekitar satu jam rapat pun selesai, para klien sudah pergi di antara oleh karyawan Zaki, di ruangan rapat kini hanya tersisa Zaki dan juga Uss. Uss menghampiri Zaki yang sedang membereskan laptop dan juga dokumennya.

"Kamu kenapa, ko akhir akhir ini kaya menghindar dari aku." Tanya Uss yang duduk di meja yang berada di depan kursi Zaki.

"Aku lagi banya kerjaan akhir akhir ini." Jawab Zaki tanpa menoleh ke arah Uss.

"Aku tau kamu bohong." Ucap Uss laku duduk di pangkuan Zaki.

"Aku ga bohong Uss, emang lagi banyak kerjaan, dan ditambah lagi aku harus ngurusin pembangunan latihan menembak." Ucap Zaki seraya mendorong Uss dari pangkuannya.

"Kamu sekarang berubah Al, aku kecewa sama kamu."

"Aku ga berubah Uss, aku cuma lagi sibuk aja." Jelas Zaki.

"Sibuk atau fokus kamu hanya ke Rasya." Ketus Uss.

Zaki menoleh ke arah Uss, kemudian menghela nafas berat, tidak ada sedikitpun Zaki berniat untuk menjawab ucapan Uss, Zaki bangkit dari duduknya kemudian beranjak untuk keluar dari ruangan tersebut, namun langkah Zaki terhenti ketika mendengar ucapan Uss.

"Aku bakal hancurkan Rasya demi kamu balik ke aku lagi Al." Teriak Uss dengan penuh amarah dan juga dendam.

Langkah Zaki yang awalnya terhenti karena ucapan Uss, kini Zaki berbalik dan menatap Uss dengan tatapan tajamnya, tatapan yang menyeramkan bagi semua orang yang melihat, tatapan tajam dan juga dingin.

"Berani beraninya lu nyakitin Rasya, dan buat Rasya tergores setitik aja, nyawa lu yang bakal gua ilangin detik itu juga." Ucap Zaki dengan penuh penekanan.

Uss yang mendengar jawaban dari Zaki langsung mematung, urat urat di seluruh badannya terasa menegang semuanya, mata yang melotot karena kaget dan juga keringat yang mulai turun dengan sendirinya.

"Ngga! Al ga mungkin lakuin itu ke gua." Gumam Uss ketakutan.

Kini Zaki sudah berada di ruangannya, Zaki membuka ponselnya dan mencari nomor seseorang, ketika dia sudah menemani nomor yang akan dia tuju langsung dia menekan tombol memanggil.

"Hallo, kenapa Al." Tanya Jerry yang merupakan teman dekat Zaki.

"Tolong lu jagain Rasya, bawa sepuluh bodyguard termasuk lu buat jagain Rasya." Ucap Zaki kepada teman dekatnya.

"Rasya emangnya kenapa?." Tanya Jerry

"Uss coba coba buat nyakitin Rasya, gua tau dia akan lakuin hal gila demi dapetin apa yang dia mau, jadi gua harap lu bisa handle semuanya, gua percayakan urusan ini ke lu, dan jangan lupa untuk terus kirim info ke gua setiap satu atau dua jam sekali." Jelas Zaki, dan hal itu langsung di iya kan oleh Jerry.

"Dan ya, jangan sampai Rasya tau kalo kalian semua lagi jagain dia, gua gamau dia tau hal ini." Lanjut Zaki.

"Siap."

Setelah itu Zaki langsung memutuskan sambungan telponnya dan membuka pesan yang dikirimkan oleh Rasya. Ketika melihat isi pesan yang dikirimkan oleh Rasya, Zaki seakan lupa jika dirinya sedang merasakan lelah akan kerjaannya, pusing memikirkan hal yang baru saja terjadi, dan banyak hal lagi yang sedang dia rasakan, semuanya seakan lenyap begitu saja.

Zaki lagi lagi mengunggah foto yang di kirimkan oleh Rasya kepadanya. Kemudian Zaki melanjutkan kerjaannya yang tertunda sementara waktu.

 Kemudian Zaki melanjutkan kerjaannya yang tertunda sementara waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

UNTUK VERSI POV NYA BISA KALIAN BACA DI TIKTOK AKU @craabbbcute_

STILL LOVE YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang