SLY 58
Kini waktu menunjukkan pukul pukul satu dini hari, Ansel sudah tertidur sejak dari beberapa jam yang lalu, karena hari kemarin lumayan membuat dia lelah. Ponsel milik Ansel terus menerus berdering yang menandakan dia mendapatkan panggilan masuk, namun Ansel sama sekali tidak terusik dengan dering ponselnya yang menggelegar itu dan dia tetap tertidur dengan nyenyak.
Bulan telah berganti menjadi matahari, kini waktu menunjukkan pukul enam pagi dan Ansel baru saja bangun dari tidurnya. Ansel beranjak dari tempat tidur dan langsung masuk kedalam kamar mandi, tidak ada sepuluh menit Ansel sudah keluar dari dalam kamar mandi, dia langsung bersiap siap memakai seragam dan juga menyiapkan buku pelajarannya, Ansel turun kebawah untuk ikut sarapan dengan yang lain dan dia tidak membuka ponselnya sama sekali.
Sekitar setengah jam akhirnya mereka selesai sarapan, setelah selesai sarapan Ansel langsung bergegas berangkat sekolah karena hari ini ada ulangan harian di mata pelajaran pertama, jadi dia tidak ingin telat datang ke sekolah.
Setibanya di sekolah Ansel berlari untuk menuju ke kelasnya, karena jam masuk sudah sangat mepet. Setibanya di kelas Ansel melihat Ales sudah berada di meja mereka, Ansel menghampiri Ales dan duduk di kursi yang berada disamping Ales.
"Pagi sayang." Sapa Ansel seraya menaruh tas nya.
Tidak ada sahutan dari Ales, dia tetap fokus kepada ponselnya, entah apa yang sedang dia lihat namun dia sama sekali tidak menggubris keberadaan Ansel. Ansel yang merasa diabaikan oleh tunangannya itu, dia dengan cepat merebut ponsel yang berada ditangan Ales. Ales melirik Ansel dengan tatapan tajam.
"Apaan sih, balikin sini!." Bentak Ales dengan ketus.
Ansel terkejut dengan bentakan Ales, kemudian dia langsung menaruh ponsel Ales diatas meja.
"Lho, kok lu nge bentak gua." Ucap Ansel bingung.
Ales mengambil ponselnya yang berada di atas meja dan dia kembali fokus kepada ponselnya tanpa menjawab ucapan Ansel.
"Kenapa si Sa, gua ada salah?." Tanya Ansel, dia bingung kenapa Ales bisa seperti ini, yang Ansel tahu jika ales sudah seperti ini pasti dia sedang dalam keadaan suasana hati yang tidak baik dan itu pasti dikarenan oleh dirinya sendiri.
"Jawab dong Sa, kalau lu gak kasih tahu salah gua apa, gimana gua mau memperbaiki kesalahan." Ucap Ansel seraya menarik tangan Ales.
"Pikir saja sendiri." Ketus Ales.
Ansel menghela napasnya berat, dia tidak tahu titik salah dirinya disebelah mana, seingat Ansel setelah mereka pulang makan malam setelah acara lamaran semuanya baik baik saja, hubungan mereka juga tidak ada masalah apapun, namun mengapa pagi ini Ales nampak marah kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL LOVE YOU [END]
FanfictionAku akan tetap mencintaimu mau semenyakitkan apapun itu. -Rasya