SLY 43

218 17 0
                                    

SLY 43

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SLY 43

Kini waktu menunjukkan pukul tujuh pagi, Zaki terbangun dari tidurnya kemudian dia bangkit dan langsung masuk kedalam kamar mandi. Sedangkan Ansel dia sudah rapi dengan seragam sekolahnya dengan almamater ditengannya, dia berjalan menuruni tanggan seraya merapihkan dasinya, dia melihat Alicia sedang menata sarapan diatas meja makan.

"Semalem lu ketemu papa?." Tanya Alicia.

"Hm..."

"Dimana?." Tanya Alicia seraya terus menata makanan.

"Adalah." Jawab Ansel dingin.

"Gua hari ini berangkat bareng lu."

"Iya."

"Daddy langsung berangkat ya, ada meeting mendadak. Kalian hati hati kalo mau berangkat." Ucap Zaki seraya berjalan keluar rumah.

"Lu kalo daddy sama papa cerai setuju ga kak?." Tanya Alicia tiba tiba.

"Selagi itu buat papa bahagia, gua bakal dukung aja."

"Tapi gua masih gak bisa dekat sama papa." Lirih Alicia.

"Bukannya gak bisa, tapi lu yang gak mau. Papa selalu mencoba dekat sama lu de."

"Lagian alasan lu kaya gitu ke papa apa sih."

"Gua dari kecil dibedain banget sama lu kak, lu boleh makan es krim, lu boleh makan gula gula, semua yang lu mau papa belikan. Sedangkan gua apa, papa gak pernah nurutin kemauan gua walaupun itu hal yang sepele." Jelas Alicia.

"Lu mau tahu kan alasan papa kaya gitu apa, harusnya ini yang jelasin papa, tapi gua pengen lu gak berpikir lebih jauh lagi tentang papa, jadi akan gua kasih tau." Ucap Ansel.

"Asal lu tahu ya de, papa lakuin itu ke lu karena papa sayang sama lu, dokter bilang lu gak boleh makan yang manis manis apalagi itu gula gula dan coklat. Entah apa yang buat lu gak bolehin makan itu, tapi yang intinya itu semua demi kebaikan dan kesehatan lu." Jelas Ansel.

"Ya tapi kenapa kak, gua juga kan butuh penjelasan."

"Cuma papa dan daddy yang tahu, yang intinya papa gak pernah membedakan kita tentang apapun itu, dia melakukan itu hanya untuk kebaikan lu. Kalo lu masih mau benci sama papa, jauh lebih baiklu pikirin lagi."

"Ayo berangkat udah siang." Ucap Ansel seraya bangkit dari duduknya.

"Iya."

STILL LOVE YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang