01

10K 221 8
                                    

Pagi itu dikediaman keluarga Yoon.

Yoon Jaehyuk yang merupakan kepala keluarga dan orangtua tunggal itu berjalan menuju kamar sang anak yang berada dilantai dua.

Sudah lewat dari 10 menit setelah dia membangunkan sang anak, namun belum ada tanda-tanda jika anaknya itu telah bangun.

"Ruto!!!.. Haruto!.. Bangun!." Berteriak keras sembari memukul pintu kamar putra tunggalnya yang bernama Haruto itu.

Haruto yang mendengar suara ayahnya itu langsung terbangun, namun setelahnya dia kembali tidur.

"Astaga, emang bener-bener kamu ya, Ruto!. Bangun gak!." Masuk ke dalam kamar dan menarik selimut Haruto.

"Hmm, aku mau bolos aja sehari ini, Yah. Aku masih ngantuk banget." Menyipitkan matanya sembari menatap Jaehyuk.

"Gak ada bolos-bolos, kamu itu anak kedokteran masih aja pengen bolos."

Mendengar ucapan Jaehyuk sang ayah, Haruto mempoutkan bibirnya lalu beranjak turun dari ranjang.

Setelah memastikan Haruto masuk ke kamar mandi, Jaehyuk keluar dari kamar sembari menggelengkan kepalanya.

Dia memang sudah tidak asing lagi dengan tingkah putra tunggalnya itu.

Setelah sang istri meninggal saat Haruto baru berumur tiga tahun, Jaehyuk memilih memprioritaskan Haruto dari segalanya. Dan dialah yang selama ini membesarkan sang anak seorang diri.

Setelah menunggu hampir satu jam, Haruto keluar dari kamar dan bergabung dengan Jaehyuk di meja makan.

Tidak ada percakapan apapun saat mereka makan, karena ayah dan anak itu sama-sama membenci hal itu.

"Kamu semalam pergi balapan lagi kan?." Menatap Haruto yang baru selesai makan.

"Aku gak ikutan kok, Yah. Cuma liat doang." Menyeka mulutnya dengan tisu.

"Pokoknya ayah gak mau kamu ikut-ikutan balapan gitu, bahaya."

"Iya ayah."

Tidak ada perbincangan apapun selama beberapa menit, hingga akhirnya Jaehyuk menghela nafasnya pelan dan menatap lekat wajah Haruto.

"Ruto, gimana menurut kamu kalau ayah menikah lagi?."

Haruto tentu saja melotot kaget dengan pertanyaan ayahnya itu. Bagaimana tidak, tanpa ada angin ataupun hujan, ayahnya tiba-tiba bertanya tentang pernikahan.

"Gimana?. Kenapa diam aja?. Kalau kamu gak ngizinin, ayah gak akan nikah lagi kok."

"Bentar, ayah gak lagi becanda kan?."

"Ayah serius. Ayah gak lagi becanda."

"Habisnya dari dulu ayah gak pernah kepikiran untuk nikah lagi. Bahkan saat aku yang minta pengen punya bunda pun, ayah gak pernah gubris."

"Karena dulu kamu masih kecil, dan sekarang kamu kan udah dewasa."

"Apa hubungannya sama itu coba, yah?." Menatap heran pada Jaehyuk.

"Karena dulu kamu masih kecil ayah gak mau fokus ayah kebagi saat kamu masih dalam masa pertumbuhan. Dan kamu itu prioritas ayah selama ini."

"Kalau soal itu aku tau, Yah. Jadi karena aku udah dewasa, aku bukan prioritas ayah lagi gitu?."

"Siapa bilang, selamanya kamu itu prioritas utama ayah."

"Iya deh, Yah. Mmm, jadi siapa calonnya?. Jangan bilang sekretaris ayah, aku gak suka sama dia."

"Bukan kok, dia teman kuliah ayah dulu. Nanti ayah atur waktu buat kita ketemu ya?."

Haruto hanya mengangguk lalu tersenyum. Bagaimana pun dia tidak akan melarang keputusan ayahnya itu. Karena baginya kebahagian sang ayah adalah hal utama.

My Lover Stepbrother 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang