39

1.1K 75 4
                                    

Matahari pagi menyelinap masuk melalui celah-celah gorden kamar Jeongwoo. Dengan sedikit menyipitkan matanya, Jeongwoo mulai bangun dan berniat akan turun dari ranjang.

"Eh, sejak kapan guling gue pake baju gini?."

"Aaaaa.. Lo ngapain disini Haruto!!." Histeris Jeongwoo ketika sadar jika guling yang dimaksudnya adalah Haruto.

Karena sangat kaget itu pun, Jeongwoo memukul Haruto dan menendangnya hingga jatuh dari ranjang.

"Ah.. kaki gue. Kenapa lo tendang gue sih?."

"Ya lo ngapain di kamar sama ranjang gue?."

"Lo semalam gak lagi mabuk ya, masa lo lupa soal kejadian semalam."

"Lo bilang lo takut dan minta ditemenin, dan lo juga yang meluk gue pas tidur. Bukannya makasih udah ditemenin sama ditolongin, malah nendang gue."

Mendengar ucapan Haruto itu, Jeongwoo terdiam dan saat dia mulai mengingat kejadian semalam, dia langsung turun dari ranjang dan membantu Haruto berdiri.

"Maaf, gue soalnya kaget jadi reflek nendang lo."

"Untung lo cakep, kalau enggak udah gue usir lo dari rumah."

Mendengar ucapan Haruto itu pun membuat Jeongwoo bersemu merah.

"Apasih lo, ini masih pagi jadi jangan ngajak berantem."

"Berantem disana mau?." Cengengesan Haruto menunjuk ranjang sembari tersenyum.

Jeongwoo yang mengerti dengan maksud Haruto itu pun mendorong tubuh Haruto ke sofa.

"Aduuhh, kenapa lo main dorong-dorong aja sih."

"Nih tongkat lo. Mending lo ke kamar lo sekarang. Gue mau mandi soalnya."

"Ceritanya ngusir nih?."

"Gak usah basa-basi, Haru."

Haruto yang tau jika Jeongwoo tengah salah tingkah itu pun berdiri dan pergi meninggalkan kamar Jeongwoo setelah mengelus kepala Jeongwoo.

"Jantung tolong tenang. Lo gak boleh deg-deg an karena Haruto, Jeo. Dia kakak lo." Menenangkan jantungnya yang sudah berdebar kencang.

💎

Kini Jeongwoo telah berada di kamar Haruto karena dia membawakan sarapan untuk Haruto.

"Yedam kemana?. Kok gak keliatan?." Menatap Haruto yang baru selesai makan.

"Semalam dia ke rumah sakit." Jawab Haruto dan dibalas anggukan oleh Jeongwoo.

"Oh iya, lo gapapa kan?. Dia gak lakuin apa-apa ke lo kan?." Tanya Haruto kemudian mengalihkan pembicaraan.

"Mmm enggak kok. Gue gak di apa-apain."

"Untung aja lo gak kenapa-napa. Makanya kalau gue larang itu jangan ngebantah. Gue udah lama kenal Seungcheol, dan gue sangat tau gimana dia."

"Iya. Eh, kok lo bisa tau sih kalau gue dibawa kabur sama dia?."

"Gue nyuruh anggota gue ngikutin lo dari awal lo ketemu Seungcheol. Gue takut dia lakuin hal buruk sama lo. Dan buktinya beneran kan?."

"Ternyata lo bisa di andelin juga ya sebagai kakak."

'Sebagai kakak?. Enggak Jeo, mungkin lo emang nganggap gue sebagai kakak lo, tapi sekarang gue udah gak bisa anggep lo adek gue. Lo lebih spesial daripada seorang adek.'

"Kok lo malah ngelamun sama ngeliatin gue kayak gitu sih?."

"Eh enggak kok. Gue cuma kepikiran aja kalau gue sampe telat nyelamatin lo."

My Lover Stepbrother 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang