35

1.2K 64 5
                                    

Sekitar jam 10 pagi, akhirnya Haruto sampai di basecamp atas bantuan anggota genknya, dan dengan menggunakan kursi roda, dia pun dibawa ke ruang bawah tanah dimana Jaemin dan Taeyong berada.

"Ckckck, ternyata darah persaudaraan kalian beneran kental ya, sampe lakuin kejahatan aja bisa barengan." Geleng Haruto menatap kedua tawanan mereka itu yang telah babak belur akibat ulah Jihoon dan Yoshi sebelumnya.

"Ruto, maafin gue. Tolong lepasin gue sama Taeyong." Mohon Jaemin berdiri didekat sel.

"Hmmm maafin lo?. Lah, emang lo yakin kalian bakalan keluar hidup-hidup darisini?." Senyum Haruto mengelus rambut Jaemin yang terlihat sudah hampir menangis.

"Hah?. Emang lo bakalan bunuh gue?. Kalau lo bunuh gue lo bakal masuk penjara."

"Hahahaha, lo pikir Black Diamond itu grup kaleng-kaleng?. Kalau gue jelasin pun lo gak akan paham. Bahkan polisi sekali pun gak bisa nembus ke daerah ini."

"Kalau lo bunuh gue, lo itu iblis yang gak punya hati tau gak." Teriak Jaemin yang sudah gemetar ketakutan membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya.

"Lo becanda?. Bahkan iblis pun takut sama kak Haruto." Ucap Mark tersenyum melihat sorot mata ketakutan dari Jaemin maupun Taeyong.

Jaemin yang memang tidak mengetahui apapun tentang Haruto itu pun tidak dapat berkata-kata.

Dia mencoba untuk menganggap ucapan Haruto dan anggotanya hanyalah bualan untuk menakutinya, tapi melihat tempat dia dikurung sekarang, dia menjadi ketakutan sendiri. Jika dia tau hal ini akan terjadi, mungkin dia tidak akan melawan Haruto dan akan memilih bergabung dengan Black Diamond.

"Gue mohon Ruto, maafin gue sama Taeyong. Jangan bunuh kami, kami masih mau hidup. Gue janji bakalan patuh sama lo. Gue janji kalau gue dan anggota gue akan setia sama lo."

Haruto dan semua anggotanya kembali tertawa puas melihat ketakutan dari wajah Jaemin maupun Taeyong. Dia merasa sudah lama tidak melihat wajah ketakutan seperti itu.

"Hoon, bawa Jaemin ke hutan larangan. Buat dia merasakan apa yang gue rasain." Perintah Haruto menatap Jihoon.

Jihoon yang mendengar perintah Haruto itupun mengangguk dan menyuruh anggota Black Diamond yang ada disana untuk menyeret Jaemin keluar dari sel.

"Dan untuk Taeyong, tinggalin aja dia disini dan biarin si Yoshi yang ngasih pelajaran nanti." Ucap Haruto lagi memberi perintah.

Sementara Jaemin diseret keluar, Haruto pun dibawa ke ruang tengah oleh Keita.

"Lo bawa motor apa mobil, Kei?."

"Mmm gue tadi bawa motor sih kak, kenapa?."

"Gue kirain lo bawa mobil, soalnya gue mau ngajak lo ke rumah Yoshi."

"Kalau gitu bawa mobilnya Chenle aja hyung, tuh kuncinya ditinggalin."

"Ya udah, kita bawa mobil Chenle aja."

Setelah mengambil kunci mobil Chenle, Keita pun membantu Haruto keluar dan masuk ke dalam mobil Chenle.

Saat mobil mulai melaju, Haruto pun menelfon Chenle yang saat itu ikut bersama Jihoon ke hutan larangan untuk memberi hukuman pada Jaemin.

"Hallo kak."

"Chenle, gue sama Keita bawa mobil lo ya?."

"Emang kakak mau kemana?. Mau pulang?."

"Enggak, gue mau ke rumah Yoshi. Nanti kalian nyusul aja kesana."

"Oh ya udah kak, bawa aja."

Setelah panggilan berakhir, Haruto pun menyimpan ponselnya kembali dan memperhatikan jalanan yang tengah mereka lewati.

My Lover Stepbrother 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang