38

1.2K 90 8
                                    

Sesampainya di rumah sakit, dengan keadaan panik Jihoon pun menggendong Junkyu yang sudah bersimbah darah itu menuju UGD. Dan Junkyu pun segera ditangani oleh dokter, sedangkan Jihoon dan yang lain menunggu diluar UGD.

"Siapa yang bawa sentaja tajam?. Gue bilang gak usah bawa kan?." Bentak Jihoon menatap beberapa anggota Black Diamond yang ada didekatnya.

"Kita gak ada yang bawa senjata kak."

"Lalu kenapa di perut adek gue ada tusukan?."

"Kayaknya anggota Seungcheol yang nusuk adik lo kak."

"Mereka pasti sengaja buat balas dendam sama lo."

"Ji, sebenarnya gue pernah liat adek lo beli obat sama anggota Seungchol."

Jihoon yang mendengar perkataan Byounggon itu pun menatap tajam padanya.

"Maksud lo?. Kenapa lo gak pernah bilang ke gue??." Menarik krah baju Byounggon.

"Gue mau bilang sama lo, tapi gak ada waktu yang pas. Tiap gue mau ngasih tau lo, pasti lo lagi sibuk ngurusin sesuatu."

Jihoon pun akhirnya melepaskan cengkramannya pada Byounggon, bagaimana pun dia tidak bisa menyalahkan Byounggon atas segala yang sudah terjadi pada adiknya itu.

"Kalian tungguin Junkyu dulu, gue mau nelfon ayah gue."

Jihoon pun berjalan sedikit jauh dan mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi sang ayah.

"Hallo Ji."

"Hallo, Pi. Aku lagi di rumah sakit Diamond Hospital, papi bisa kesini?."

"Kamu kenapa?." Terdengar suara khawatir dari Junmyeon.

"Bukan aku pi, tapi Junkyu. Dia di UGD sekarang."

"Junkyu?. Dia bikin masalah apalagi?."

"Papi kesini aja. Nanti aku ceritain."

Setelah panggilan berakhir, Jihoon kembali ke UGD untuk menunggu Junkyu. Jujur saja dia tidak bisa tenang dan takut hal buruk terjadi pada Junkyu. Dan dia sangat menyesal telah menutup mata pada adiknya itu selama ini.

"Yang lain pada kemana?." Tanya Jihoon ketika sampai di depan UGD dan hanya menemukan Daniel disana.

"Ke ruang operasi di lantai dua kak, Junkyu dipindahin kesana."

Mendengar hal itu Jihoon langsung berlari ke ruang operasi yang ada di lantai dua.

Sekitar 15 menit kemudian, Junmyeon, Lay, dan juga Doyoung sampai di rumah sakit. Mereka tentu saja langsung menuju ruang operasi setelah mendapat info jika Junkyu dipindahkan ke ruang operasi.

"Mami." Panggil Jihoon memeluk Lay.

"Apa yang terjadi sama Junkyu, Ji?." Tanya Junmyeon.

"Ayah pasti tau soal Seungcheol sama anggotanya kan?. Dia nyulik Jeongwoo, dan kami bantuin Jeongwoo. Ternyata di antara anggotanya Seungcheol, Junkyu termasuk salah satunya. Junkyu kena senjata tajam, sedangkan kami gak satu pun bawa senjata tajam. Kemungkinan Junkyu ditikam sama anggota Seungcheol."

"Kenapa adek kamu bisa ikut geng berandalan gitu?."

"Mi, Pi, maaf aku motong pembicaraan. Tapi aku tau kenapa Junkyu berubah jadi nakal."

Mendengar ucapan Doyoung, Junmyeon dan Lay langsung beralih menatap Doyoung.

"Junkyu sebenarnya ngerasa mami sama papi gak sayang sama dia. Karena mami sama papi selalu banding-bandingin dia sama aku dan kak Jihoon. Aku udah pernah cek ke kamarnya, di kamarnya banyak banget obat. Dan setelah aku cari tau, ternyata itu semacam obat tidur dan obat penenang. Mental Junkyu udah gak sehat. Dan aku mohon sama mami papi, berhenti banding-bandingin Junkyu sama aku maupun kak Jihoon lagi." Jelas Doyoung yang memang sangat tau kondisi dari kembarannya itu.

My Lover Stepbrother 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang