40

1.1K 80 5
                                    

Sedangkan disisi lain, Haruto segera keluar dari kamarnya menggunakan tongkat setelah mendengar bel yang menandakan ada yang datang.

Haruto segera membuka pintu ketika melihat di monitor bel jika yang datang adalah Daniel yang telah ditunggu-tunggunya.

"Ayo masuk dulu."

Daniel yang diajak masuk itupun mengikuti Haruto yang berjalan menuju sofa ruang tamu.

"Gimana?. Lo udah nemuin apa yang gue minta?." Menatap Daniel yang duduk didepannya.

"Udah kak. Setelah gue cari ternyata ayahnya Jeongwoo dulunya anggota mafia sewaktu dia belum menikah. Dan setelah menikah dia berhenti jadi anggota mafia. Mungkin karena ada beberapa musuh yang mengenalinya dan ingin membalas dendam, mereka nyulik Jeongwoo."

"Jadi mereka jadiin Jeongwoo semacam sandera?."

"Iya kak, dan waktu ayah Jeongwoo coba nyelematin Jeongwoo, dia dijebak dan dibunuh didepan Jeongwoo. Setelah kejadian itu, Jeongwoo ditemuin sama warga yang kebetulan lewat didekat mayat ayahnya."

"Karena kejadian itu, Jeongwoo sempat di rawat karena mentalnya yang keganggu. Dia juga sempat pingsan yang akhirnya berujung membuatnya koma. Pas sadar, entah karena traumanya, dia melupakan segala hal tentang kejadian itu dan hanya mengingat jika ayahnya meninggal karena kecelakaan."

"Hmm pantes aja dia sampe setakut itu, untung aja ingatannya soal kejadian buruk itu gak kebuka semua."

"Dan gue bawa juga bawa berita besar kak."

"Berita besar?. Berita apaan?."

"Ternyata anak kandung dari tante Asahi sama paman Jaehyun cuma Jeongwoo doang."

"Jadi maksud lo si Mashiho bukan anak kandung mereka dan bukan adeknya si Jeongwoo?."

"Iya kak, setelah gue cari tau, paman Jeno sengaja adopsi Mashiho ketika gak sengaja ngeliat Mashiho bayi di panti asuhan tempat dia dan tante Asahi jadi donatur."

"Hmm kalau kayak gini sih pantes aja jarak mereka gak nyampe setahun dan mereka beneran gak ada mirip-miripnya. Gue sebenarnya udah curiga sih sama si Mashiho."

"Oke, makasih infonya. Ini black card gue buat lo pake seharian ini. Lo bebas mau beli apa aja. Dan soal Mashiho, jangan sampe ada yang tau, biar kita aja yang tau."

"Makasih kak. Lo tenang aja, hal ini gak akan bocor kok." Menerima black card milik Haruto.

"Sekarang lo anterin gue ke rumah sakit. Gue mau liat kondisi Junkyu, sekalian mau periksa kaki gue."

Akhirnya Daniel dan Haruto pun pergi ke rumah sakit dengan menggunakan mobil Daniel.

Sesampainya di rumah sakit, mereka langsung ke ruangan Junkyu.

Di ruangan Junkyu.

"Lo kalau gak keluar rumah kayaknya bakalan demam ya?." Ucap Jeongwoo menatap Haruto kesal.

"Gue kesini juga mau sekalian periksa kaki gue kali. Kenapa sih, tiap ketemu gue bawaannya lo sensi mulu."

"Karena muka lo ngeselin."

"Lo jangan kayak orang benci gitu sama kak Haruto, Jeo. Ntar jadi suami lo, mampus lo." Celetuk Hyunsuk tersenyum.

"Idih, gue sama Haruto itu saudara, mana mungkin dia bisa jadi suami gue. Aneh-aneh aja deh lo."

"Siapa yang bilang gak bisa, lagian lo sama kak Haruto itu kan gak ada hubungan darah." Ucap Junghwan ikut menimpali.

"Udah kalian gak usah berisik, ini kita lagi di ruangannya Junkyu lho." Jengkel Jeongwoo menatap kedua sahabatnya yang hanya tersenyum.

My Lover Stepbrother 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang