"Serigala nakal.. Mulai malam ini dan seterusnya lo milik gue." -Haruto
Haruto yang dingin dan cuek, berubah menjadi seorang yang bucin saat dia mulai jatuh ke dalam pesona Jeongwoo yang kini menjadi saudara tirinya setelah sang ayah menikah lagi de...
Hari-hari pun berlalu, dan saat ini Jeongwoo maupun Haruto tengah berada di sebuah gedung dimana diadakannya birthday party Hyunsuk.
Jeongwoo sengaja pergi sendiri karena memang sejak malam dimana Haruto menyatakan perasaannya, Jeongwoo mulai menjaga jarak dari Haruto.
Haruto yang saat itu tengah berkumpul dengan anggotanya, tidak sengaja menatap ke arah Jeongwoo yang terlihat tengah dikelilingi beberapa dominant.
Melihat hal itu tentu saja membuat hati Haruto memanas, ditambah lagi Jeongwoo yang terlihat tertawa bahagia bersama mereka.
Saat pesta akan berakhir, Haruto berjalan mendekati Jeongwoo dan menariknya meninggalkan area pesta.
"Lo mau bawa gue kemana?."
"Pulang, lo harus ikut gue pulang sekarang."
"Tapi pestanya masih belum selesai, gue juga belum pamit sama Hyunsuk."
Tanpa mendengarkan ocehan Jeongwoo, Haruto menyeret Jeongwoo ke mobilnya dan membawanya pergi darisana.
"Gue bawa mobil sendiri, kenapa lo malah bawa gue pake mobil lo." Menatap Haruto yang fokus menyetir.
"Mending lo diam, soal mobil lo itu urusan gampang." Menatap Jeongwoo tajam.
Jeongwoo yang melihat tatapan Haruto itu pun seketika langsung diam, karena dia bisa melihat jika tatapan yang diberikan Haruto adalah tatapan kemarahan.
💎
Sesampainya di rumah, Haruto menarik tangan Jeongwoo menuju kamarnya dan menutup kamarnya.
"Lo kenapa bawa gue ke kamar lo?."
"Karena gue bakalan ngasih tanda kalau lo milik gue."
"Maksud lo?. Gue bukan milik lo dan bukan milik siapa-siapa."
Haruto tentu tidak menjawab lagi dan dia pun mendekati Jeongwoo yang mencoba mundur hingga akhirnya Jeongwoo terpojok dan jatuh ke atas ranjang.
Haruto pun segera mengukung Jeongwoo hingga kini Jeongwoo tepat berada di bawahnya.
"Lo mau apa?. Jangan macem-macem lo."
"Ckk, gue mau tubuh lo dan segalanya yang ada didiri lo." Tersenyum smirk.
"Lo mabuk apa gimana?. Kalau Yedam mergokin kita kayak gini gimana?."
"Lo bisa nilai sendiri apa gue mabuk atau enggak, dan soal Yedam dia malam ini gak akan pulang karena ada kerjaan di rumah sakit."
Jeongwoo menelan salivanya kasar dan menutup matanya ketika wajah Haruto semakin dekat dengan wajahnya.
Dengan lembut Haruto mulai melumat bibir Jeongwoo dan dia juga menggigit bibir Jeongwoo agar dia bisa leluasa menerobos rongga mulut Jeongwoo.
Jeongwoo yang awalnya telah mencoba memberontak tidak bisa melakukan apapun ketika dia sadar jika kekuatan Haruto jauh lebih besar darinya.
"Mmhh." Suara desahan Jeongwoo berhasil lolos ketika Haruto beralih mencium lehernya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.