46

1.3K 81 8
                                    

Di pantai, Haruto menggandeng tangan Jeongwoo dan mengajaknya berjalan ditepian pantai. Jeongwoo yang biasanya sangat ketus itu tidak merespon apapun dan hanya membiarkan tangannya digandeng oleh Haruto.

"Makasih ya?."

"Makasih buat apa?." Tanya Jeongwoo menatap Haruto heran.

"Buat apa yang udah lo ucapin di pemakaman tadi. Dan gue minta maaf udah bawa lo kesana tanpa ngasih tau lo duluan."

"Hmm iya. Ngeliat lo kayak tadi, kayak bukan lo aja."

"Bukan kayak gue gimana?."

"Karena lo yang gue kenal itu super duper dingin, nyebelin, dan gue cuma gak nyangka lo punya sisi kayak gitu. Lo pasti cinta banget sama kak Sullyoon kan?. Sampe lo bener-bener berubah."

"Gue gak berubah. Gimana lo kenal gue pertama kali, itu sisi gue yang sebenarnya. Waktu gue pertama kenal Sullyoon, gue juga sama kok kayak waktu lo kenal gue pertama kali."

"Tapi gue kalau udah beneran cinta sama satu orang, gue pasti bakalan treat dia layaknya quuen. Dan tentu aja gue gak akan bersikap dingin dan cuek."

Mendengar ucapan Haruto itu, Jeongwoo hanya menanggapi dengan anggukan pelan. Karena dengan itu dia bisa menyimpulkan jika Haruto belum benar-benar mencintainya. Walau Haruto sudah tidak sedingin dulu, tapi dia masih belum bisa merasakan dicintai oleh Haruto.

"Kenapa?. Kok lo kayak sedih gitu?."

"Sedih?. Sedih kenapa?. Gue gak sedih kok." Kaget Jeongwoo mengalihkan pandangannya ke arah laut.

Haruto melepaskan tangan Jeongwoo, lalu beralih berdiri dihadapan Jeongwoo sembari menatap lekat wajah Jeongwoo yang sudah membuatnya kembali merasakan jatuh cinta itu.

Haruto langsung tersenyum ketika melihat wajah Jeongwoo mulai memerah dan mencoba menutupinya dengan menunduk.

"Gue tau lo pasti kepikiran soal perasaan gue ke lo kan?." Ucap Haruto tersenyum sembari menngusak rambut Jeongwoo lembut, hingga membuat Jeongwoo menatap Haruto kembali.

"Lo tenang aja. Gak usah raguin perasaan gue ke lo.. Lo bisa nilai sendiri nantinya." Tambah Haruto lagi.

Jeongwoo hanya diam sembari menatap tajam ke mata Haruto untuk melihat apakah Haruto tengah mencoba mempermainkannya. Namun bagaimana pun dia menelisik sorot mata Haruto, dia tidak bisa melihat keraguan disana.

Melihat tatapan Jeongwoo itu, Haruto yang mengerti itupun segera merangkul pinggang Jeongwoo lalu membawa Jeongwoo ke dalam pelukannya.

"Lo dengerin gue baik-baik ya?. Sekarang bagi gue lo itu lebih spesial dari Sullyoon dan siapapun itu. Sebelum kenal lo, gue bahkan udah mutusin buat gak akan pernah ngasih hati gue ke cewek maupun uke, apalagi untuk menikah. Dan lo liat sendiri, sekarang gue bakalan nikah sama lo. Dan itu salah satu bukti kalau gue beneran cinta sama lo."

"Gak usah khawatir ya sweaty?. Sampai kapan pun lo paling utama bagi gue." Senyum Haruto kembali mengusak lembut kepala Jeongwoo yang tengah menyender dipelukannya.

"Apasih gak usah lebay... Masa manggil gue Sweaty segala." Ucap Jeongwoo yang sudah memerah karena malu dan memukul dada bidang Haruto pelan.

"Hahaha lo giliran digituin malah gak mau. Padahal semua yang pernah jadi pacar gue selalu ngemis-ngemis digituin sama gue."

"Hmm gak usah samain gue sama mantan lo.. Apalagi sama si Woonyoung itu."

"Woonyoung?.. Jangan sembarangan, bahkan sebelum lo bilang gitu gue gak akan pernah samain lo sama cewek jalang itu."

Jeongwoo hanya diam dan melepaskan pelukannya pada Haruto lalu kembali berjalan disisi pantai, yang tak lama diikuti Haruto sembari kembali menggandeng tangan Jeongwoo.

My Lover Stepbrother 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang