Sudah seminggu Jeongwoo dan Haruto tinggal dirumah orangtua mereka, dan selama itu juga mereka tidur terpisah di kamar masing-masing.
Seperti biasa, pagi itu semua berkumpul di meja makan untuk sarapan bersama sebelum menjalankan aktifitas masing-masing.
"Haruto kemana kok belum turun?." Tanya Jaehyuk yang tidak melihat kehadiran putranya itu.
"Paling kakak belum bangun, yah. Kan kakak emang suka telat bangunnya." Jawab Mashiho menyiapkan piring untuk Jaehyuk dan Asahi.
"Kebiasaan lamanya gak diilangin juga ternyata. Mashi, kamu tolong bangunin kakak kamu ya?."
"Emang kak Jeo masih belum bisa deket-deket sama kak Haruto?." Tanya Mashiho menatap Jeongwoo yang sudah duduk dikursinya.
"Mending kamu coba bangunin deh, Jeo. Kalau gak dipaksa nanti keterusan gak mau deketnya lho." Ucap Asahi juga menatap Jeongwoo.
"Mm iya bun. Kalau gitu biar aku aja yang ke kamarnya kakak." Ucap Jeongwoo mengangguk pelan.
Jeongwoo pun berdiri dari posisinya dan berjalan ke lantai dua dimana kamar Haruto berada.
Tanpa mengetuk pintu kamar suaminya itu, Jeongwoo masuk ke dalam kamar dan mendapati Haruto yang memang masih tidur di ranjangnya.
Dengan melenguh kesal, Jeongwoo mendekati ranjang Haruto.
"Nanti kamu kalau udah lahir jangan tiru daddy kamu ya, nak. Gak baik bangun telat gini, nanti rezekinya dipatok ayam." Ucap Jeongwoo sembari mengelus perutnya yang masih rata itu.
"Kak!!.. Bangun!!. Ini udah pagi dan semua lagi nunggu buat sarapan bareng." Teriak Jeongwoo dengan suara melengkingnya.
Haruto yang mendengar omelan pagi dari istrinya itu pun membuka matanya dan menatap Jeongwoo yang tengah menatapnya kesal.
"Kamu jangan marah-marah gitu sayang. Ini masih pagi lho." Ucap Haruto dengan suara paraunya khas bangun tidur.
"Habisnya kebiasaan kakak yang ini masih gak dirubah."
Haruto yang tidak ingin mendengar celotehan Jeongwoo lagi, menarik pinggang Jeongwoo dan menyenderkan kepalanya diperut Jeongwoo.
"Morning baby.. Nanti kalau udah lahir jangan ikut cerewetnya mommy ya?." Ucap Haruto.
Saat tengah memeluk Jeongwoo itu, Haruto yang sadar jika Jeongwoo tidak menjauh dan mual-mual itupun melepaskan pelukannya pada perut Jeongwoo dan menatapnya.
"Kamu gak mual lagi sayang?." Tanya Haruto kaget.
"Eh iya, aku kayaknya udah gak ngerasa mual lagi deket sama kakak."
Haruto yang senang itupun turun dari ranjang dan kembali memeluk Jeongwoo erat, karena jujur saja dia sudah sangat rindu memeluk tubuh istrinya itu.
"Udah akh pelukannya. Kakak mandi sana, kan hari ini kakak juga harus ke Busan kan?."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lover Stepbrother 🔞 (END)
Romance"Serigala nakal.. Mulai malam ini dan seterusnya lo milik gue." -Haruto Haruto yang dingin dan cuek, berubah menjadi seorang yang bucin saat dia mulai jatuh ke dalam pesona Jeongwoo yang kini menjadi saudara tirinya setelah sang ayah menikah lagi de...