05

3K 143 13
                                    

Malam itu seperti biasa, semua tengah berkumpul di meja makan untuk makan malam bersama. Namun Jaehyuk sedikit heran ketika dia melihat kursi yang biasa diduduki oleh Jeongwoo dan Mashiho yang terlihat kosong.

Karena tidak ingin mengganggu Asahi, Jaehyuk pun hanya diam dan melanjutkan makannya setelah menatap ke arah Asahi yang terlihat cuek.

"Jeongwoo kenapa gak ikut makan malam lagi?. Masih diet?." Tanya Jaehyuk setelah menyelesaikan makannya.

"Dia pergi dari sore tadi dan belum pulang." Jelas Asahi cuek dan seakan tidak peduli.

"Si Mashiho juga kemana?." Tanya Jaehyuk lagi yang kini menanyakan si bungsu.

"Di kamarnya, katanya dia gak nafsu makan."

"Kamu kenapa mood nya kayak lagi jelek gitu sayang?." Menatap Asahi lembut.

"Aku pusing mikirin tingkah Jeongwoo, makin kesini dia makin susah diatur."

"Emang Jeongwoo kenapa?. Aku liat dia biasa aja. Gak kayak Haruto tuh yang ada aja tingkahnya."

"Dia tadi berantem lagi sama Mashiho. Kali ini sampe bikin Mashiho luka sama memar-memar gitu."

"Hah?!!. Kamu serius?. Masa sih Jeongwoo segitunya sama adeknya sendiri?." Kaget Jaehyuk tidak percaya dengan apa yang didengarnya, karena selama ini dia tidak pernah melihat Jeongwoo seperti anak nakal. Bahkan Jeongwoo terlihat pendiam dan penurut.

"Iya, makanya tadi aku sempat marah sama Jeongwoo. Aku juga gak sengaja malah nampar dia, aku jadi ngerasa aku bukan ibu yang baik."

"Kamu jangan ngomong gitu. Kamu nampar Jeongwoo itu emang salah, tapi itu karena kamu kebawa emosi aja. Sekarang kamu tenangin diri kamu dulu, biar aku anterin makan malam buat Mashiho dulu." Mendekati Asahi dan mengecup puncak kepalanya lembut.

"Iya sayang, Makasih." Memeluk Jaehyuk yang berdiri disampingnya.

Jaehyuk tersenyum lalu mengusap bahu Asahi lembut. Setelahnya Jaehyuk mengambil makan malam untuk Mashiho dan membawanya ke kamar.

"Honey, ini ayah. Kamu di dalam kan?." Mengetuk pintu kamar Mashiho.

Tak lama pintu kamar terbuka.

"Waktunya makan malam honey, ini ayah bawain makan malam buat kamu."

"Aku gak mood makan, yah. Ayah bawa lagi aja ke bawah." Tolak Mashiho berniat menutup pintu kamarnya kembali.

"Hei, gak boleh gitu. Kamu harus makan walau cuma sedikit. Ayah suapin mau?."

Mashiho menatap ayahnya itu sebentar lalu mengangguk pelan. Jaehyuk tersenyum dan mengajak Mashiho ke sofa yang berada tidak jauh dari kamar Mashiho.

"Luka kamu udah di obatin kan?, atau mau ke rumah sakit?." Khawatir Jaehyuk melihat memar yang ada pada wajah Mashiho.

"Gak usah, yah, aku udah obatin lukanya kok." Tolak Mashiho tersenyum.

Jaehyuk mengangguk mengerti dan kembali menyuapi Mashiho.

💎

Sekitar jam 10 malam, Jeongwoo masih belum pulang, dan hal itu mampu membuat Jaehyuk khawatir. Dia telah mencoba menghubungi Jeongwoo, tapi tidak di angkat oleh Jeongwoo.

"Aku bakal nyari Jeongwoo, ini udah larut malam." Ucap Jaehyuk menatap Asahi yang tengah memakai skincare malamnya.

"Iya, kamu hati-hati sayang."

Jaehyuk keluar kamar dan berjalan keluar rumah menuju mobilnya. Baru saja dia mengendarai mobilnya tidak jauh dari rumah, dia melihat Jeongwoo yang berjalan sendirian sambil tertunduk.

My Lover Stepbrother 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang