44

1.1K 63 6
                                    

Sekitar jam 4 pagi, Haruto masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan kemudian dia berjalan keluar kamar lalu kembali bergabung ke dalam pesta yang masih berlangsung. Saat tengah minum alkohol yang tersedia dimeja, pandangan Haruto teralih pada Jihoon dan Yoshi yang datang dan juga ikut duduk disebelahnya.

"Gimana olahraganya?. Bukannya ikut party, malah pergi perang." Ucap Haruto menatap Jihoon dan Yoshi yang duduk didekatnya.

"Iri aja lo. Lagian lo kan juga bisa perang noh sama si Jeo."

"Gue juga perang sih tadi sama Jeo. Lo juga tumben banget unboxing Junghwan, Yos."

"Gue udah nahan-nahan tapi Junghwan malah mancing terus. Makanya gue terkam aja." Jelas Yoshi mengambil satu gelas alkohol.

"Lagian lo udah pacaran lama sama Junghwan tapi gak lo kasih jatah."

"Emang gue lo, baru jadian beberapa hari udah minta jatah aja."

"Eh, kalian berdua juga kenapa biarin si Jeongwoo tidur di sofa dalam keadaan mabuk dan kemeja kebuka gitu?.. Kalau calon istri gue di apa-apain seme lain gimana?."

"Ya gak mungkinlah ada yang berani apa-apain Jeongwoo disini.. Walau mereka belum tau kalau Jeongwoo calon istri lo, tapi mereka kan tau kalau lo sama Jeongwoo saudara."

"Acara wedding lo kapan sih?." Tanya Yoshi.

"Minggu depan.. Cuma acaranya privat.. Cuma keluarga doang yang diundang."

"Trus kita gak lo undang gitu?." 

"Kalian sama anggota Black Diamond semuanya di undang kok."

"Gue masih gak nyangka lo yang paling dingin sama cewek dan juga uke tiba-tiba aja nikah duluan dari kita. Ya gak Yos?."

"Hooh, padahal dulu megang cewek sama uke yang jelas-jelas pacarnya aja gak mau.. Eh, sekarang malah nikah sama adeknya sendiri."

"Hmm gak usah ungkit cerita lama. Lagian kalian tau sendiri kalau gue sama mantan-mantan gue sebelumnya itu cuma sebatas status doang."

"Oh iya, bukannya dulu lo pas sama si Sullyoon pernah bucin kan?. Gue masih ingat banget lo gak mau jauh-jauh sama si Sullyoon."

Mendengar nama orang yang pernah menjadi cinta pertamanya itu spontan membuat Haruto terdiam. Dia memang berubah dingin pada perempuan yang menjadi kekasihnya setelah Sullyoon, karena rasa sakit yang pernah dia terima dari kehilangan cinta pertamanya itu.

"Lo kenapa bahas si Sullyoon sih, Ji. Lagian kita udah sepakat gak bahas cewek itu lagi kan?." Bisik Yoshi menyenggol lengan Jihoon.

"Eh, sorry Ru.. Gue keceplosan."

Haruto pun menatap kedua sahabat yang memang menjadi saksi kisah cintanya bersama Sullyoon dulu. Jujur saja dihatinya masih ada space tersendiri untuk Sullyoon yang menjadi cinta pertama sekaligus kekasih pertamanya saat mereka masih SMA dulu.

Saat akan merayakan anniversary mereka yang ketiga tahun, Haruto mendapat kabar jika Sullyoon telah meninggal dan ternyata selama ini Sullyoon menyembunyikan fakta kalau dia tengah sakit parah.

Dan hal itu tentu saja membuat Haruto sempat dirawat dan rutin mengkonsumsi obat karena ingin menyusul Sullyoon dengan menyakiti dirinya sendiri.

"Ruto.. Lo ngelamunin apa?. Apa lo keingat Sullyoon lagi?." Khawatir Jihoon memegang pundak Haruto.

"Ah sorry.. Kalian tadi ngomong apa?."

"Kita cuma manggil lo karena kita liat lo ngelamun gitu."

Haruto hanya mengangguk lalu menengguk habis semua alkohol yang ada ditangannya.

My Lover Stepbrother 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang