"Serigala nakal.. Mulai malam ini dan seterusnya lo milik gue." -Haruto
Haruto yang dingin dan cuek, berubah menjadi seorang yang bucin saat dia mulai jatuh ke dalam pesona Jeongwoo yang kini menjadi saudara tirinya setelah sang ayah menikah lagi de...
Melihat Jeongwoo yang tidak merespon apapun, Mashiho semakin kesal dan mendorong tubuh Jeongwoo hingga terbentur ke dinding.
"Kalau lo gak sadar diri, gue saranin lo mending pisah sama kak Haruto." Ucap Mashiho menatap Jeongwoo tajam.
Jeongwoo yang sudah tidak bisa menahan amarahnya itu pun berdiri dan membalas menatap tajam Mashiho.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tanpa mengatakan apapun, Jeongwoo langsung menampar Mashiho hingga membuat Mashiho oleng dan terjatuh.
"Gue udah gak bisa nahan kesabaran gue lagi ngehadapin lo. Gue selama ini bisa sabar karena gue beneran sayang sama lo. Tapi lo semakin semena-mena sama gue. Gue udah capek ngalah sama lo, jadi gue udah gak akan lemah lembut lagi sama lo. Dan satu lagi, mending lo berhenti nempelin bunda gue." Ucap Jeongwoo terus menatap tajam ke arah Mashiho yang tengah berusaha berdiri.
"Bunda lo gimana?. Bunda itu juga bunda gue, dan asal lo tau bunda itu lebih sayang sama gue ketimbang lo. Lo berani nampar gue, gue akan aduin ke bunda sama ayah biar lo makin dianak tirikan." Smirk Mashiho membalas tatapan tajam Jeongwoo.
"Heh, asal lo tau, lo itu cuma orang asing dikeluarga ini. Lo pikir lo siapa?. Sekarang gue akan ambil hak gue sebagai anak bunda yang selama ini lo ambil."
"Sepertinya itu lo deh. Lo pikir aja gimana bunda perlakuin lo selama ini. Dasar pembawa sial."
"Ckk, biar lo sadar. Mumpung kita dirumah sakit, ayo lakuin tes DNA."
"Tes DNA apaan.. Emang lo pikir gue bukan anak kandung bunda. Gue ini udah pasti anak kandungnya bunda."
"Emang lo bukan anak kandung bunda, tapi lo itu cuma anak pungut tau gak?. Gue gak tau sih kenapa bunda sama ayah Jaehyun dulu malah mungut lo."
Mashiho yang mendengar ucapan Jeongwoo itu pun semakin kesal dan ingin menampar Jeongwoo.
"Jeo.. Cukup!!. Apa maksud kamu ngomong gitu ke adek kamu?." Lerai Asahi yang datang bersama Jaehyuk.
Mashiho yang melihat kedatangan Asahi itupun berlari ke arah Asahi dan memeluknya sambil menangis sesenggukan.
"Bun, aku beneran bukan anak bunda kayak yang dibilang kakak?." Manyun Mashiho menatap Asahi sendu.
"Kamu gak usah dengerin kakak kamu ya sayang?. Kakak kamu cuma lagi kalut aja makanya ngomongnya ngelantur gitu." Ucap Asahi mengelus rambut Mashiho.
Jeongwoo yang mendengar ucapan ibunya itu hanya diam dan menatap kesal pada Mashiho yang masih memeluk Asahi.
"Jeo, kamu ikut bunda sebentar." Ajak Asahi melepaskan pelukannya pada Mashiho.
Jeongwoo tidak membantah lalu mengikuti Asahi menuju ke sebuah tangga yang berada tidak jauh dari tempat mereka berkumpul.
Asahi pun membawa Jeongwo menuruni tangga hingga sampai dilantai yang cukup jauh dari lantai mereka terakhir berada tadi.
Asahi menatap lekat wajah Jeongwoo yang kini mengalihkan pandangannya cuek, dia menghela nafasnya pelan lalu mulai bertanya pada Jeongwoo.