Sesampainya di Busan, Haruto langsung mencari rumah yang akan dia tinggali bersama Jeongwoo nantinya. Walaupun dia memang sudah mendapat tempat tinggal dari kampus, namun dia lebih memilih mencari sendiri karena rumah yang diberikan kampus itu tentu harus ditinggali bersama teman magang lainnya.
Setelah mencari lumayan lama, akhirnya mereka sepakat untuk menyewa sebuah rumah yang cukup besar yang lokasinya juga tidak terlalu jauh dari pantai. Hal itu karena permintaan Jeongwoo yang memang sangat menyukai laut. (Beda banget sama realnya ya teum?.)
"Kenapa kita gak tinggal disini aja sampe aku selesai magang, sayang?." Tanya Haruto mengikuti Jeongwoo yang berjalan mengelilingi seisi rumah.
"Boleh juga sih. Lagian aku kan juga gak bakalan ke kampus."
"Kalau gitu kamu istirahat aja dulu ya?. Aku mau ke rumah sakit dulu, nanti sore kita ke mall buat nyari kebutuhan yang kita butuhin buat tinggal disini."
"Lho, kakak mau kemana?." Menatap Haruto yang berdiri dibelakangnya.
"Mau ke rumah sakit tempat aku magang sayang."
"Aku mau ikut kakak."
"Kamu emang gak capek habis motoran sejauh itu sayang?." Khawatir Haruto menatap Jeongwoo.
"Enggak kok. Boleh ya?." Pinta Jeongwoo sembari memayunkan bibirnya.
"Ya udah, ayo berangkat kalau gitu." Pasrah Haruto menggandeng tangan Jeongwoo.
Akhirnya mereka pun pergi ke rumah sakit dimana Haruto akan magang dengan menggunakan motor yang mereka gunakan sebelumnya.
💎
Sesampainya di rumah sakit, Haruto langsung mendaftarkan kehadirannya jika dia bersedia magang disana. Saat itu dia melihat nama Yoshi yang ternyata sudah ditandatangani yang berarti Yoshi juga setuju untuk magang disana.
"Maaf sus. Dokter magang atas nama Yoshinori kenapa udah ditandatangani ya?."
"Oh itu karena dia memang sudah konfirmasi sebelumnya."
"Maaf, dia datang langsung?."
"Bukan, keluarganya menelfon ke rumah sakit ini kalau dia akan ikut magang disini dengan beberapa anak magang lainnya. Dan katanya Yoshi akan datang secepatnya untuk magang."
Haruto yang mendengar penjelasan suster itu langsung mengangguk dan tersenyum senang, karena dari hal itu dia bisa menyimpulkan jika Yoshi sudah baik-baik saja.
Dengan perasaan yang masih senang itu, Haruto menelfon nomor Yoshi dan untungnya langsung diangkat.
"Yos."
"Hallo Ru. Ini paman."
"Anyeonghaseyo paman.."
"Nee Anyeong."
"Aku cuma mau mastiin sesuatu aja paman. Yoshi keadaannya udah beneran membaik?."
"Iya Ru. Kamu dapat info soal Yoshi dari siapa?. Apa dari Keita?."
"Awalnya aku emang tau dari Keita kalau Yoshi udah mulai sadar, paman. Tapi aku tanya hal ini karena aku liat Yoshi udah konfirmasi kalau dia ikut magang di tempat yang sama kayak aku."
"Ohh soal itu paman emang udah konfirmasi karena Yoshi juga mau lanjutin buat magangnya."
"Trus Yoshi bakalan kesini kapan paman?."
"Mungkin dua hari lagi."
"Trus sekarang Yoshi mana paman?."
"Itu lagi jalan-jalan sama Junghwan ditaman belakang."
"Ya udah kalau gitu paman. Aku tutup telfonnya sekarang ya paman?."
"Iya Ru."
"Kak Yoshi gimana keadaannya kak?." Tanya Jeongwoo berdiri disisi Haruto.
"Udah baikan, makanya Yoshi udah di konfirmasi bakalan ikut magang sama ayahnya."
Jeongwoo hanya mengangguk, lalu Haruto pun mengajak Jeongwoo ke ruang pimpinan Rumah Sakit untuk menyapa. Karena dia memang tau jika pimpinan Rumah Sakit tempat dia magang sekarang adalah ayah dari Sullyoon.
💎
Di dalam ruangan pimpinan Rumah Sakit itu, Haruto langsung disambut senang oleh Daesung yang merupakan ayah dari Sullyoon sekaligus pimpinan rumah sakit.
"Anyeonghaseyo yah." Sapa Haruto membungkuk memberi salam diikuti Jeongwoo.
"Anyeonghaseyo Haruto. Aigoo, gimana kabar kamu sekarang?." Senyum Daesung mendekati Haruto dan memeluknya.
"Baik yah. Ayah sendiri gimana kabarnya?."
"Ya gini aja Ru."
"Oh iya yah. Kenalin ini istri aku." Mengenalkan Jeongwoo yang daritadi hanya berdiri disisi Haruto sembari terus tersenyum.
"Anyeonghaseyo paman, Yoon Jeongwoo imnida."
"Oh iya, anyeong.. Wah sekarang udah punya istri aja. Ayo kita duduk dulu."
Haruto dan Jeongwoo pun mengikuti Daesung ke kursi yang memang ada diruangan itu.
"Yoon Haruto yang ada di daftar dokter magang itu ternyata beneran kamu ya?. Akhirnya kesampaian juga jadi dokternya."
"Hehehe iya yah."
"Kok kamu nikah gak undang-undang ayah?. Kamu juga gak pernah main lagi ke rumah. Dulu kamu kan sering mampir ke rumah walau pun Sullyoon udah gak ada."
Jeongwoo yang mendengar nama itu sontak kaget dan menatap ke arah Daesung dan Haruto secara bergantian. Bagaimana pun dia tidak pernah menyangka jika pria paruh baya yang dipanggil ayah oleh Haruto itu adalah ayah dari Sullyoon.
"Maaf yah, aku emang sengaja gak datang lagi ke rumah. Karena dulu semakin aku sering kesana, aku semakin keingat sama Sullyoon."
"Iya gapapa, ayah ngerti kok. Cuma bunda dirumah katanya kangen sama kamu. Kamu ajak Jeongwoo main ke rumah dong. Bagaimana pun kita yang masih hidup ini tetap harus lanjutin kehidupan kita kan."
Haruto hanya mengangguk lalu setelahnya dia menggenggam erat tangan Jeongwoo, karena dia bisa merasakan jika Jeongwoo mungkin saja tengah kesal.
"Ayah kamu gimana kabarnya, Ru?. Bener dia udah nikah lagi?."
"Kabarnya baik kok yah. Iya, ayah emang udah nikah lagi."
Setelah mengobrol hampir 30 menit, Haruto pun akhirnya pamit pulang dan menggandeng tangan Jeongwoo.
Selama di lorong Rumah Sakit, Jeongwoo hanya diam tanpa mengatakan sepatah kata pun.
"Kamu kenapa diam aja sayang?."
"Gapapa kok."
"Kamu marah?. Kamu marah kenapa lagi sayang?."
"Kakak kenapa gak ngasih tau kalau kakak magang di rumah sakit yang pimpinannya ayah kak Sullyoon?."
"Emang kenapa sayang?. Lagian Sullyoon nya juga gak ada kan?. Kamu emang masih cemburu sama Sullyoon?. Dia udah meninggal lho sayang. Kamu juga udah jadi istri aku kan?. Dan bahkan bentar lagi kita bakal punya baby lho."
Jeongwoo yang mendengar ucapan Haruto itu hanya diam dan memanyunkan bibirnya.
CUP
Sebuah kecupan singkat diberikan oleh Haruto pada Jeongwoo yang spontan langsung membuat Jeongwoo melotot kaget.
"Kakak kebiasaan banget deh di tempat umum kayak gini." Sewot Jeongwoo mendorong wajah Haruto.
"Ya gapapa dong. Kan aku cium istri aku sendiri. Udah ya jangan mikir yang aneh-aneh lagi?, mending sekarang kita pergi beli keperluan untuk di rumah." Senyum Haruto sembari mengusap lembut surai hitam Jeongwoo.
Jeongwoo menghela nafasnya pelan lalu mengikuti Haruto berjalan menuju parkiran dimana motor Haruto diparkir sebelumnya.
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lover Stepbrother 🔞 (END)
Roman d'amour"Serigala nakal.. Mulai malam ini dan seterusnya lo milik gue." -Haruto Haruto yang dingin dan cuek, berubah menjadi seorang yang bucin saat dia mulai jatuh ke dalam pesona Jeongwoo yang kini menjadi saudara tirinya setelah sang ayah menikah lagi de...