Tandai kalau ada typo🦋
"I'll be in my bedroom, making no noise,
And pretending that i don't exist"-Harry Potter
Keramaian menyambut Elmira saat sampai di rumah.
Bundanya, Yang Mulia Ibu Ovi tercinta, rewel sekali saat tahu putri bungsunya ditampol bola voli sampai mimisan. Bukan hanya huru-hara bagi dirinya sendiri, tapi satu rumah jadi keluar kandang mendengar pekikan sang nyonya melihat putrinya dipapah Katrina masuk rumah sambil memejamkan mata.
Tadinya ia pikir anaknya lagi mabuk. Ternyata enggak.
Bagusnya disini, Katrina menjelaskan dengan baik bagaimana kronologi sampai Elmira dibawa ke UKS untuk diberi pertolongan. Tidak ia lewatkan pula sesi meminta maaf karena kecelakaan ini dan menyampaikan rencananya Thomas, si penimpuk, untuk membawa Elmira ke rumah sakit untuk sekedar check up memastikan kondisinya baik.
Bagaimanapun kecelakaan itu cukup mengerikan meskipun tidak disengaja.
Namun, Elmira menolak niat baik itu karena merasa dirinya akan baik-baik saja nanti.
Sedangkan Bu Ovi langsung dengan tegas akan membawa Elmira kontrol sendiri kalau memang putrinya tidak mau datang bersama temannya yang mencoba bertanggungjawab.
Ini baru reaksi Bu Ovi ya, kalau reaksi Pak Janadi agak sedikit manusiawi. Beliau tau keadaan putrinya lewat pesan WhatsApp lebih dulu dan baru melihat kondisi Elmira selepas pulang dari kampus tempatnya mengajar.
Khawatir jelas, siapa yang tidak khawatir putrinya mimisan setelah tertimpuk bola. Tapi beliau dengan pelan menanyakan beberapa hal untuk mengetahui kronologi, kemudian menanyakan kondisi Elmira dan apa yang ia rasakan sekarang.
Kedua kakak perempuannya yang berada di rumah, Acha dan Una, juga memilik reaksi berbeda.
Rumaisha atau yang akrab dipanggil Acha, malah tertawa melihat penyebab mimisan yang nggak banget itu. Mana wajah adiknya jadi lebih berwarna lagi. Iya, warna ungu memar.
Kalau Saluna, ia terang-terangan mengkhawatirkan adiknya dengan wajar, sama seperti sang ayah. Beberapa kali menanyakan masih sakit atau tidak, kemudian bertanya Elmira ingin makan apa dan akan langsung dibelikan.
Wah, kalau begini Elmira mau mau saja ditimpuk rutin tiap Minggu, cuma jangan keras-keras saja nimpuknya.
Tapi tidak ah, tidak jadi. Saluna memang selalu baik padanya dalam kondisi apapun, bukan seperti Acha yang sudah dianggap seperti kakak tiri sendiri.
"Adek besok sekolah, Bun?" tanya Saluna sambil memakan brownies hasil eksperimennya tadi sore.
"Enggaklah. Orang sakit mana yang habis mimisan kena pukul bola malah berangkat sekolah," jawab ibunya sewot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will Never
Teen FictionElmira tidak menyangka tahun pertamanya di SMA Wijaya Kusuma membawa sebuah kejadian besar yang tidak pernah Elmira bayangkan sepanjang eksistensinya di dunia. Dimulai dari munculnya sebuah postingan yang menjadi sumber kejahatan revenge porn sanga...