Tandai typo-nya yaaaa
"You and the poems have a lot to talk about"
-Nayyirah Waheed
Sudah lima belas menit Elmira hanya terdiam di tempat duduknya sembari mengetuk-ngetuk bolpoin ke meja.
Suasana kelas sedang sangat sepi karena seluruh teman kelasnya belum kembali dari toilet selepas berganti pakaian selesai olahraga tadi pagi. Mereka biasanya melakukan touch up dulu di toilet, sedangkan yang laki-laki pasti akan langsung menuju kantin.
Bukannya Elmira tidak touch up, tapi ia lebih memilih melakukannya di kelas dan membawa cermin sendiri. Paling hanya reapply sunscreen, memakai bedak tipis dan memoles lip balm berwarna agar bibirnya tidak nampak pucat.
Kesempatan sepi ini Elmira gunakan untuk berpikir. Ia mengeluarkan selembar kertas dan pensil untuk sekedar mengingat apa-apa yang sempat terlintas di otaknya yang seringkali terlupa, siapa tahu berguna bagi jalannya rencana Elmira.
Tapi ya, nyatanya, kertas di depan Elmira masih kosong melompong. Artinya seperti biasa, Elmira belum menemukan lampu dalam pikirannya.
Sampai sebuah langkah terdengar memasuki kelas, Elmira buru-buru memasukkan kertas itu ke loker meja. Jangan sampai ia diwawancara dan dikira sedang mengerjakan tugas.
Teman kelasnya itu kalau sudah kepo, sampe mars juga akan dikejar.
Pintu kelas terbuka dan masuklah Rendra sambil menenteng seragam olahraga di tangan kanannya.
"Loh, El," katanya menoleh sebentar sebelum meneruskan langkah ke meja lelaki itu sendiri.
"Ei," sahut Elmira santai, "Belum pada selesai, Ren?"
"Udah, pada ngantin anak-anak," katanya.
Elmira mengangguk-angguk ringan kemudian mengambil ponselnya. Pura-pura bermain ponsel padahal cuma swipe kanan kiri atas bawah.
"Nggak ke kantin, El?"
"Hm? Nunggu Timmy gue, lama banget dia."
"Masih di toilet tadi, gue ajakin balik katanya mau touch up touch up apaan gue nggak tahu," kata Rendra membuat Elmira terkekeh.
"Dandan dia, biasa."
Rendra mendengus geli, "Lo nggak dandan?"
"Dandan lah, tapi ya cepet, nggak kaya si Timmy," cibir Elmira.
Kemudian Elmira memfokuskan otaknya untuk membaca dan melihat sepanjang halaman timeline Twitter nya. Sebetulnya ia jadi agak skeptis dan berhati-hati saat membuka Twitter selepas gosip tidak bertanggung jawab yang menimpa Diana.
Ah, bicara soal Diana, kemarin Elmira kembali mengunjungi rumah gadis itu diantar oleh Acha. Tidak ada maksud apapun, hanya ingin menitipkan surat sekedar menanyakan kabar semisal Diana memang disembunyikan di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will Never
Teen FictionElmira tidak menyangka tahun pertamanya di SMA Wijaya Kusuma membawa sebuah kejadian besar yang tidak pernah Elmira bayangkan sepanjang eksistensinya di dunia. Dimulai dari munculnya sebuah postingan yang menjadi sumber kejahatan revenge porn sanga...