Frty-Frst

10 1 0
                                    

Tandai typo-nya yaa💘






"Susah bener, anjir, kumpul begini doang."

"Ya lo ngapain, nyet, ngebet banget ketemu," ujar Jeriko menghujat Milan.

"Gue butuh kewarasan! Dunia ini terlalu nggak waras buat gue!"

"Dia kenapa sebenernya?" tanya Angelo menunjuk Milan dengan dagunya.

"Di semprot coach dari kemarin," jawab Jeriko dengan tawa.

"Makannya jangan bercanda mulu idup lo," ujar Nathan.

"Serius terus bikin hidup berat, man," kata Milan menyangkal.

"Yaudah lanjutin aja, liat sampe mana hidup lo bener."

Milan mencibir Nathan malas. "Kembarannya Kalael lo."

Musim pertandingan olahraga sudah dimulai. Diawali dengan kompetisi basket paling bergengsi di jenjang SMA, dilanjutkan dengan laga futsal kemudian disambung oleh event olahraga voli.

Semua orang sedang dalam masa sibuknya.

Milan dan Jeriko dengan basketnya, Kalael dengan volinya, dan Nathan Angelo dengan band nya yang akhir-akhir ini banyak agenda sehingga harus sering berlatih.

Perkumpulan yang diadakan di salah satu cafe bernuansa rustic ini merupakan rencana kesekian kali yang akhirnya berhasil direalisasikan di tengah kesibukan mereka masing-masing dengan urusannya.

Itupun dibaliknya ada pengorbanan Kalel yang mengalah untuk langsung datang ke cafe selesai berlatih voli dari sekolah. Kalau Kalel tidak mengiyakan hari ini, bisa jadi pertemuan ini baru bisa diadakan setelah event olahraga selesai.

"Lo sebenernya mau ngapain, Lan?" tanya Nathan saking herannya mengapa Milan sangat ngotot untuk bertemu.

"Membuang stres gue ke lo pada."

"Edan. Makasih. Pikiran gue udah cukup," tolak Angelo sambil menyeruput kopinya.

Milan tiba-tiba menggeram. "Masalah Coach Liem belum kelar gue masih dimarahin mulu sama nyokap gue di rumah!"

"Lo ngulah?"

"Kagak, cuk! Suer gue diem aja!"

"Justru gara-gara lo diem aja jadi di marahin," kata Jeriko.

"Bukan. Ini gara-garanya si Kalel itu," ujar Milan.

Nathan mendengus geli. "Ngapain? Lo dibanding-bandingin?"

"Iya, sat! Ya gue mana nyampe otaknya suruh nyamain ranking dia! Nilai gue angkanya sama kaya dia aja kaga pernah kejadian apalagi ranking nya. Udah edan mak gue," gerutu Milan lelah.

"Derita punya orang deket banyak kelebihan," kata Angelo turut prihatin.

Padahal sebetulnya Milan terkena amukan dari mana-mana itu sebabnya berawal dari Milan sendiri. Mamahnya Milan dapat laporan dari beberapa sumber katanya Milan ini beberapa kali bolos pelajaran, bahkan kalau masuk pun hanya mengganggu teman-temannya yang belajar.

Terutama anak perempuan sekelasnya yang sekarang sedang menjadi incaran Milan.

"Si El kemana dah kaga sampe-sampe," ujar Angelo celingukan ke arah luar.

"Mana hujan lagi, kehujanan apa ya."

"Kasian, nyet, kalo iya. Gara-gara berang-berang satu ini ngebet ngumpal ngumpul," ujar Nathan pada Milan.

"Tau nih."

Milan mengerucutkan bibir sebal karena disalahkan. Meski tak dipungkiri juga dirinya agak kepikiran karena Kalel belum juga sampai. Begitu-begitu Kalel adalah abangnya Milan.

Will NeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang