Elmira tidak menyangka tahun pertamanya di SMA Wijaya Kusuma membawa sebuah kejadian besar yang tidak pernah Elmira bayangkan sepanjang eksistensinya di dunia.
Dimulai dari munculnya sebuah postingan yang menjadi sumber kejahatan revenge porn sanga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tidak ada yang lebih mengejutkan daripada kabar yang ia dengar dari telepon Katrina tadi.
Elmira pikir ia akan menerima hujatan Katrina lagi soal keputusannya, namun ternyata bukan.
"Ibunya temen lo meninggal kemarin lusa di Singapore. Sorry baru ngabarin karena gue juga baru tahu."
Kalimat itulah yang menghantarkan Elmira kini berdiri di depan kotak persemayaman abu milik Naifa dan Diana yang diletakkan bersebelahan.
Sedari tadi diantara mereka hanya diisi keheningan. Katrina tak bicara apapun bila Elmira tak bertanya.
"Beliau beneran di bawa ke SG kan, Kat?" tanya Elmira.
Katrina mengangguk. "Setahu gue iya."
Setidaknya ada usaha terakhir untuk mempertahankan Naifa oleh penanggung jawabnya selama ini.
Elmira mendengar helaan napas Katrina agak dalam.
"Nggak usah khawatir, Gumilar jelas peduli sama Naifa. Dia bakal tetep usahain pengobatan terbaik meski nggak pernah kelihatan bersikap baik," kata Katrina tiba-tiba.
"He loved her."
Elmira menoleh dengan kalimat itu.
"Dia menikah sama nyokap gue cuma karena kepentingan bisnis. Tapi tetep aja, orang kaya Gumilar, mau segede apapun cintanya sama wanita nggak akan pernah dia kejar kaya dia ngejar ambisinya."
Katrina mengenakan kacamata hitam sehingga Elmira tak tahu pasti bagaimana sebetulnya pandangan Katrina soal ini lewat ekspresinya. Yang ia lihat hanya ekspresi datar dengan bibir yang masih memaparkan sebuah fakta.
"Apalagi merjuangin Bu Naifa yang nggak akan bawa keuntungan apapun buat dia," kata Katrina. "Bu Naifa itu anak yang besar di panti jadi nggak punya privilege apapun yang bisa dimanfaatkan. Belum lagi keluarga besar Wirabuana yang udah pasti nggak kasih restu. Bisa-bisa Gumilar ditendang dari pewaris tahta keluarga."
"Mungkin dia bakal nangis darah di belakang karena nggak bisa sama Bu Naifa, tapi di depan dia tetep nggak akan pernah ngelakuin apapun buat perjuangin cintanya."
Elmira berusaha mendengarkan dengan normal meski keterkejutan tetap menerpanya tanpa henti.
Orang selalu punya cerita dibalik hidup mereka.
"Singkat cerita buat memperluas jaringan bisnis, menikahlah Gumilar sama nyokap gue."
"Salahnya Gumilar waktu itu adalah ninggalin Bu Naifa yang ternyata lagi hamil anaknya, terlebih diluar pernikahan. Dan salahnya nyokap gue, dia berharap pernikahan atas dasar bisnis ini jadi awal kehidupan rumah tangga yang baik buat dia," kata Katrina tertawa sarkas. "Kinda naive."
"Jelas aja Gumilar dengan gampangnya lepas nyokap gue ketika dihadapkan pilihan buat mempertahankan pernikahan atau memilih Bu Naifa meskipun udah ada gue, padahal setelahnya dia juga nggak mau ngakuin Bu Naifa secara legal. Paling enggak, dia tanggungjawab secara materi ke Bu Naifa sama anaknya seperti seharusnya."
