Twnty-Ninth

9 2 0
                                    

Tandai typo-nya yaaa




"Mungkin semua yang berhubungan dengan kasus ini belum diberi tahu, kuasa hukum saksi pun begitu. Tapi om dapat informasi seperti itu dan dari pimpinan kami sudah memerintahkan menutup kasus. Om nggak bisa berbuat banyak."

"Ditutupnya kenapa, om?"

Wijaya terdengar menghela napas. "Alasan formalnya karena tidak ada tuntutan apapun dari pihak keluarga sehingga tidak mengharuskan ada penyelidikan lebih lanjut. Korban juga telah dikebumikan, jadi beberapa prosedur tidak bisa dilaksanakan seperti otopsi atau sejenisnya."

"Tapi alasan sebenarnya, ya.." kata Wijaya menjeda kalimatnya. "Pelaku berasal dari pihak yang punya kuasa lebih besar. Tidak sulit bagi mereka membungkam pihak berwajib."

Main kotor rupanya.

Ya apalagi yang bisa dilakukan orang jahat selain menjadi jahat dan semakin jahat? Setelah menyebabkan nyawa manusia melayang, mereka bukan hanya cuci tangan, tapi juga menghentikan proses hukum.

Berlipat-lipat kutukan dunia pada mereka.

"Em," Kalel tidak tahu harus berkata apa pada Wijaya. "Bisa dibuka lagi nggak, om, Misal ada tuntutan tapi bukan dari pihak keluarga?"

Satu-satunya yang terpikir di otaknya kini adalah Elmira. Tidak menutup kemungkinan Elmira dan tim kuasa hukumnya akan melakukan hal lebih jauh karena kasus temannya disabotase oleh pelaku itu sendiri.

Baru saja beberapa hari Elmira terlihat kacau dengan sagala hal yang baru ia tahu, kini datang informasi ini. Kalel benar-benar bingung harus bagaimana mengabarkannya.

"Om nggak yakin, El."

Jawaban lain dari, tidak.

"Om minta maaf karena nggak bisa lakuin apa-apa," kata Wijaya menyesal.

"It's okay, om. El makasih banget udah ditelpon buat ngasih tahu info ini."

"Tentu, om seneng bisa bantu meski kecil," kata Wijaya. "Kalau memang ada kekuatan buat menuntut lagi, menurut om jangan lewat kepolisian. Kasus sudah closed dan kemungkinan dibuka kembali kecil. Konsultasi sama kuasa hukum harus melangkah kemana, kalau om bisa bantu, akan om bantu sesuai kapasitas om."

"Oke," kata Kalel. "Sure, om, makasih banyak."

Selepas itu sambungan dimatikan.

Kalel tidak tahu apa yang ia pikirkan, tapi jemarinya secara spontan menuju aplikasi chat dan mencari kontak Elmira. Tentu saja memberi tahu gadis itu menjadi hal pertama yang harus ia lakukan.

Bagaimanapun Elmira pemeran utama dalam jalannya kasus ini. Ia harus tahu.

Kalel : Ra, sorry for disturbing, gue dapet kabar dari Om Wijaya kalo kasusnya temen lo tiba-tiba closed.

Will NeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang