Twnty-Frth

9 2 0
                                    

Tandai typo-nya yaaa


"Sebenernya bedanya apa sih, anjir?! Kek berguna aja di kehidupan sehari-hari gue!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebenernya bedanya apa sih, anjir?! Kek berguna aja di kehidupan sehari-hari gue!"

Gerutuan Katrina sedari tadi cukup mengganggu konsentrasi. Bukan apa-apa pasalnya gadis itu sudah menggerutu sejak pertama kali mereka memulai sesi belajar tiga puluh menit yang lalu.

Jangankan Elmira yang agak sedikit penyabar, Timothee sudah berkali-kali menggeplak gadis itu agar berhenti bergerutu karena Timothee sedang khusyu dengan eksperimen pengamatan struktur daun dengan kaca pembesar.

"Lebih berguna kalo mulut lo mingkem," ujar Timothee.

"Apasih," kata Katrina sinis.

Elmira menghela napas sambil memegangi dahi.

Beginilah nasibnya, Elmira ini sebenarnya fleksibel bisa belajar di mana saja, tapi sefleksibel apapun kalau lingkungan amat sangat mengganggu, tetap saja tidak bisa.

Tidak mungkin juga kan, mentang-mentang ia bisa belajar dimana saja, kapan saja, dengan siapa saja, lalu diminta belajar di samping orang yang sedang ngebor sumur?

"Apa sih, apa?"

"Ini loh, ajarin persamaan sama pertidaksamaan linier nya," adu Katrina.

Elmira menghela napas. "Bawa sini."

Inilah alasan ia menyuruh teman-temannya datang hari sabtu bukan pada Minggu, dengan alasan untuk hari tenang. Padahal hari itu Elmira akan belajar sefokus mungkin dari pagi sampai malam.

Karena ia tahu tidak akan manjur belajar bersama begini kalau partnernya sejenis Katrina. Bukan tidak mau, hanya saja skala prioritasnya tentu berbeda antara belajar dan berteman. Terlebih tepat sebelum ujian begini, mungkin kalau jauh-jauh hari Elmira akan oke saja.

"Bedanya tuh, lo tinggal lihat ininya. Kalo tandanya sama dengan berarti dia persamaan, kalo tandanya kurang dari, lebih dari, kurang dari sama dengan, atau lebih dari sama dengan berarti dia pertidaksamaan," ujar Elmira sambil melingkari simbol-simbol tertentu.

"OOHH BEGITU DOANG?"

Elmira menyipit malas. "Iya begitu doang. Cuma lo nya yang males mikir sama baca, udah gitu meleng lagi kalo dijelasin guru."

Katrina meringis. "Hehehe ya kan ibunya nggak asik. Bikin ngantuk."

"Nih," kata Elmira menyerahkan pensil Katrina dan mendorong buku gadis itu kembali. "Abis ini jangan berisik. Gue mau mikir."

"Oke siap bos!" Katrina mengambil bukunya dan menjauh dari tempat semula agar menjaga jarak. "Nanti kalo bingung nanya lagi ya, El."

"Hm."

Elmira hanya berdoa setelah ini ia betul-betul mendapatkan ketenangan itu. Sungguh ia lelah lahir batin. Ia juga takut nilainya acak-acakan karena kurang belajar.

Will NeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang