Fftnth

9 2 0
                                    

Tandai typo-nya yaaa🕯️

"AlwaysSolitaryHomeExcellentYetLonelyAnd I wish itNeverEmpty

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Always
Solitary
Home
Excellent
Yet
Lonely
And I wish it
Never
Empty."

-Kate Barrett

Beberapa menit setelahnya, Elmira tetap berkeliling sekolah mencari keberadaan Diana yang mungkin saja ditemukan. Meski sebenarnya ia tahu ada kemungkinan Diana pulang, dan meninggalkan tasnya di kelas seperti informasi dari Rere.

Dia juga sampai sekarang tak kembali ke kelas.

Elmira mengitari sekolah, sampai ke gedung-gedung penunjang juga ia sambangi. Namun sama saja nihil.

Gadis itu baru berpikir sebuah kemungkinan. Ia belum mengecek kamar mandi.

Kini ia tengah ada di sayap kanan area sekolah, dimana letaknya paling dekat dengan gedung pusat kegiatan siswa. Wilayah ini sekarang sangat sepi karena selepas upacara selesai, semua murid akan dihimbau langsung memasuki kelas masing-masing kecuali bagi mereka yang berkepentingan.

Tapi jarang sekali ada orang yang masih bersemangat jalan-jalan ke sudut-sudut sekolah setelah dijemur hampir satu jam di bawah terik matahari untuk upacara. Kebanyakan akan memilih di kelas dan mendinginkan kepala atau paling tidak pergi ke kantin untuk sekedar membeli es.

Itulah alasan kawasan ini sepi.

Di saat seperti ini entah kenapa Elmira jadi tidak takut apa-apa. Biasanya ia justru akan berlari secepat yang ia bisa agar segera berlalu, tapi kali ini kesibukan pikirannya mengambil alih.

Masih dengan kaki melangkah tanpa tujuan dan otak yang terus menerus berpikir mengenai keberadaan Diana, Elmira bergerak agak pelan sekarang. Lama-lama tenaganya juga berkurang karena terlalu lelah.

Menemukan kamar mandi di lantai satu gedung kegiatan siswa membuat Elmira melangkah mendekat.

Tidak tahu apa yang salah tapi rupanya kamar mandi disini agak seram rupanya. Secara fisik jelas masih sangat baik, tidak ada fasilitas yang buruk di sekolah ini, hanya saja hawanya berbeda.

Pintu utama kamar mandi tertutup, Elmira dengan perlahan memutar knop dan mendorong pintu masuk.

Pintu terbuka sempurna dan sesempurna itulah seolah jantung Elmira meluncur sampai kakinya bergetar, sekujur tubuhnya membeku dan tiap aliran darah di sudut tubuhnya berdesir karena terkejut.

Matanya membelalak lebar dan seketika itu pula air matanya menetes.

Tidak banyak kejadian yang membuatnya seketika menangis di tempat, di detik pertama sebuah peristiwa terjadi.

Tapi ini.

Elmira mundur sedikit demi sedikit membiarkan pintu tertutup kembali lalu secepat kesadarannya terkumpul, Elmira langsung berbalik dan berlari secepat yang ia bisa.

Will NeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang