Frty-Svnth

7 1 0
                                    

Tandai typo-nya yaaa🌼




Tandai typo-nya yaaa🌼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kak El sana aja!"

"Lo denger nggak gue bil—"

Mata Kalel terbelalak seketika saat sebuah motor dengan kencang melewati Elmira dari belakang gadis itu dan menyerempetnya hingga terpelanting ke pinggiran membentur trotoar sebelum terguling beberapa kali.

Beberapa orang yang melihat juga terpekik sesaat.

Demi Tuhan, ia datang bukan untuk ini.

Dengan segera Kalel mengabaikan payungnya dan berlari ke arah Elmira.

"Anjing, anjing, anjing!"

Kalel melihatnya sendiri dengan mata kepalanya.

Dua orang pengendara yang seperti dengan sengaja melakukannya. Kalel melihat Elmira tidak hanya di serempet tapi juga sengaja di dorong oleh pembonceng.

Kurang ajar.

"Mana yang sakit?! Mana yang sakit, Ra?!"

Kalel langsung menghampiri Elmira yang berusaha bangun.

"Nggak papa, kak," kata Elmira menyingkirkan rambutnya yang basah berantakan dari wajahnya.

Kalel mengecek gadis itu dan menemukan dahinya berdarah, beberapa lecet di tangannya dan mungkin akan muncul memar-memar karena benturan tadi.

"Nggak papa gimana?!"

Wajah gadis itu memerah. Ia pasti kesakitan.

Kalel langsung meraih Elmira untuk digendongnya.

"Kak, jalan aja."

"Diem, Ra! Sakit bilang sakit! Jangan gitu di depan gue!"

Elmira mencengkeram erat kemeja belakang Kalel dengan tangan kanannya. Perlahan air matanya turun. Ia menangis terisak saat menyadari sekujur tubuhnya merasakan sakit.

"Kak El.." rintihnya.

"Iya, Ra. Kita ke RS, ya," Kalel menjawab sekenanya karena ia dalam kondisi panik bukan main.

Mungkin tak sesakit yang dirasakan Janadi, tapi Elmira tetap kesakitan.

Ketika mencoba mengangkat tangan kirinya Elmira terpekik dan tangisnya makin menjadi.

"Sakit, Kak El.."

"Iya, Elmira, mananya yang sakit?" tanya Kalel merapatkan gendongan Elmira.

"Tangannya. Tangan kiriku sakit, kak," katanya menangis. "Sakit semuanya."

Tanpa sadar Kalel mendekatkan hidungnya ke puncak kepala gadis itu saking tak tahu harus menenangkan seperti apa.

"It's okay, i got you. You'll be okay," gumam Kalel.

Will NeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang