Twnty-Svnth

16 2 0
                                    

Tandai typo-nya yaaa🎨

In this golden silenceIt's truly you i love

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

In this golden silence
It's truly you i love

- Shelagh Bullman -

"Mbak ini udah bener?"

"Udah udah. Udah cakep dari atas sampe bawah."

Hari ini ia akan pergi ke pesta ulang tahun Milan. Asing sekali menyebutnya.

Dresscode yang ditentukan oleh pemilik acara adalah classic style.

Silakan bayangkan sendiri bagaimana repotnya Elmira mencari kostum tersebut.

Sekarang ia sedang mematutkan diri di depan cermin. Long coat sepanjang betis warna merah dengan rok span selutut sebagai dalamnya. Yang lebih bikin ragu adalah Acha memintanya menggunakan headscarf dan bibirnya diwarnai merah khas makeup retro.

"Mbak ini beneran nggak, harus pake ini?" tanya Elmira menuding headscarf-nya.

"Yap. Itu nyawa klasiknya di situ," kata Acha mantap.

"Kalo ini?"

Kacamata hitam. Elmira sudah seperti pejabat sekarang.

"Iya dong, adikku yang cantik," kata Acha. "Pokoknya kalo ada lomba kostum, aku jamin kamu menang."

Elmira mendengus kecil. "Nggak pingin."

Akhirnya gadis itu duduk di ranjangnya sambil membuka ponsel.

Ia mendapati pesan Katrina yang baru saja mengatakan dirinya sudah dalam perjalanan.

Matanya kemudian menangkap nama Kalel di beranda chat-nya. Ia jadi kembali tertawa teringat beberapa hari lalu saat melakukan registrasi lewat RSVP seperti yang diminta.

Waktu itu Elmira memilih konfirmasi pada nomor yang katanya panitia di acara Milan, ia tidak mau menghubungi Jeriko lantaran sungkan karena tidak terlalu kenal. Lagipula ada pilihan menghubungi pihak EO langsung, lebih baik sekalian saja.

Tapi saat nomor itu selesai diketik dan hendak di simpan, muncullah kontak Kalel sebagai nomor yang cocok dengan pengetikan Elmira. Elmira jadi mengernyitkan bingung, apa benar itu nomor Kalel? Tapi, kan, tulisannya EO.

Akhirnya dengan ragu ia memutuskan mengirim pesan pada Kalel. Ketimbang menghubungi Jeriko, ia lebih memilih mengkonfirmasinya pada terduga Kalel.

Elmira : kak

Elmira : ini emg rsvp-nya Kak Milan itu kakak?

Sumpah, menunggu balasan Kalel-pun Elmira deg-degan. Untung tidak terlalu lama karena setelahnya ia mendapat balasan.

Kak Kalael : menurut lo?

Di balas seperti itu saja Elmira sudah tertawa.

Ia benar-benar terbayang wajah kesal dan datar Kalel saat mengatakannya. Tidak tahu ya, tapi rasanya melihat Kalel kesal itu menyenangkan. Ia suka melihat wajah dan kelakuannya kalau sedang kesal. Bukannya menakutkan malah lucu menurutnya.

Will NeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang