Tandai typo-nya yaaa☀️
Senin kemarin, saat pertama Elmira masuk setelah absen beberapa hari, ia mendapat sambutan hangat dari teman-teman sekelasnya.
Saat Elmira masuk kelas mereka mendatangi Elmira dan menanyakan soal kondisi Elmira. Dan ayahnya tentu saja.
Tak sedikit juga dari mereka yang melihat-lihat gips di tangan Elmira dengan serius dan menanyakan hal yang sama persis dengan yang Kalel tanyakan.
Sakit tidak?
Tentu saja tidak.
Mereka juga membantu Elmira untuk mengejar ketertinggalan tugas dan materi yang cukup banyak.
"Yang biologi dulu apa kimia?" tanya Rere menyodorkan dua buku materi.
Elmira menghela napas.
"Gue nggak suka kimia," gumam Elmira lesu.
"Duh, bukan waktunya pick me. Cepet pilih!"
Gadis itu berdecak. "Kimia, deh."
"Oke! Buka bukunya!"
Mereka kembali me-reka ulang adegan belajar di kantin untuk mengejar ketertinggalan dengan efektif.
Di samping Rere yang sibuk komat kamit menjelaskan pada Elmira dan Elmira yang fokus memerhatikan, ada Timothee dan Marcella yang menjajar banyak piring dan mangkuk berisi makanan hasil buruan mereka.
Katanya daripada gabut menunggu Elmira dan Rere belajar, lebih baik mereka makan.
Elmira membiarkan tangan kirinya di atas meja sambil fokus memerhatikan dan sesekali menulis di catatan dengan tangan kanan.
"A."
Timothee menyodorkan siomay ke mulut Elmira.
Gadis itu menerima suapan sambil mengerutkan dahi.
"Udah tahu, kan, yang ini?" tunjuk Rere pada materi kimia.
Elmira menggeleng.
"Loh? Belum?"
Gadis itu menggeleng lagi.
"Bentar," Rere menyedot jusnya dengan rakus. "Seret."
"Istirahat dulu aja, deh," kata Elmira.
"Heh, apaan!" Rere memukul meja pelan. "Baru lima belas menit udah minta istirahat."
"Banyak nggak, sih, Re?" tanya Elmira ingin buru-buru ganti materi.
"Enggak, ini dikit. Makannya serius biar cepet," giliran Rere yang mengomel serius.
Biasanya Elmira yang akan begini.
"Oke, oke."
"Nah, gitu."
Marcella menunjuk piring berisi sushi dengan mulut penuh.
"Swaphin, Thim," katanya pada Timothee.
Timothee mengangguk pasti.
"Mangap, Nces," Timothee menyodorkan sushi.
Elmira menerimanya.
"Gue mau," Rere membuka mulutnya dan disuapi makanan yang sama oleh Marcella. "Thanks."
Kemudian mereka melanjutkan rencana mereka dengan lancar sampai merampungkan materi kimia.
Dan seperti biasa, pelajaran dari Rere setiap mapelnya selalu ditutup dengan latihan soal yang diambil dari internet. Rere ini akan sengaja mencari soal dari seleksi masuk perguruan tinggi yang menuntut Elmira mengaplikasikan cara dan rumus serta modifikasi keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will Never
Teen FictionElmira tidak menyangka tahun pertamanya di SMA Wijaya Kusuma membawa sebuah kejadian besar yang tidak pernah Elmira bayangkan sepanjang eksistensinya di dunia. Dimulai dari munculnya sebuah postingan yang menjadi sumber kejahatan revenge porn sanga...