Sxth

13 2 0
                                    

Tandai typo-nya✨✨


Dua Minggu setelah pelaksanaan event tengah semester, seluruh siswa mulai dari kelas sepuluh sampai dua belas kembali menjalani KBM seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dua Minggu setelah pelaksanaan event tengah semester, seluruh siswa mulai dari kelas sepuluh sampai dua belas kembali menjalani KBM seperti biasa.

Khusus kelas dua belas pun mulai bulan ini sudah diadakan bimbel bersama menjelang ujian sekolah serta seleksi perguruan tinggi. Meskipun banyak juga dari mereka yang memiliki orientasi ke universitas luar negeri sehingga tidak terlalu mengutamakan seleksi perguruan tinggi yang diselenggarakan serentak seluruh Indonesia.

Lain ceritanya dengan para adik kelas. Kelas sebelas apalagi kelas sepuluh, sedang bosan-bosannya dengan sekolah. Kegiatannya terlalu monoton, kecuali bagi mereka-mereka yang mengikuti ekstrakulikuler, kemudian para siswa yang mempersiapkan lomba. Mereka akan sama sibuknya dengan tahun tertua SMA itu.

Dampak kebosanan yang terjadi diantara siswa salah satunya adalah meningkatnya intensitas hal tak bermutu, seperti bergosip.

"Tuh monyet kalo udah pegang cewek, istighfar lo liatnya!" ujar Milan berapi-api kepada keempat temannya.

Pasalnya, Milan baru saja ternodai matanya setelah tidak sengaja memergoki sepasang muda mudi nekat yang otak nya lebih kopong dari Milan, tengah berbuat yang iya iya dibelakang Gelanggang Olahraga Wiku saat dirinya hendak berlatih basket lepas dhuhur.

Milan sebagai pemuda yang baru menunaikan ibadah langsung menjauh sambil mengelus dada dan bergeleng kepala dengan mulut beristighfar.

"Halah, kaya lo engga aja," kata Kalel mencibir.

"Lho, gue juga ikut istighfar ya, jangan salah!"

"Maksudnya, kaya lo nggak bakal begitu aja kalo pegang cewek. Otak setengah dipelihara," ujar Nathan, si paling pro dengan Kalel dalam segala situasi.

"Nggak ada gue begitu!"

"Begitu gimana sik?" tanya Angelo sedari tadi  tidak paham dengan maksud Milan yang bikin istighfar itu yang seperti apa.

"Yaelah, itu loh, saling menyedot." jawab Milan mengecilkan suara, "Mana lah di sekolah. Kaya nggak ada tempat lain aja."

"Ooh, ciuman?"

"Sstt!!" Milan menutup mulut Angelo dengan telapak tangannya supaya teredam.

Angelo dengan sepenuh hati mengumpat dan menyentak tangan Milan merasa risih.

"Apaan, anjing!"

Masalahnya mereka kini tengah berjalan menuju gedung parkir yang lumayan jauh dari gedung kelas sebelas. Disepanjang koridor mereka menemui banyak orang, sehingga sebisa mungkin menjaga image agar tidak tercemar.

Milan menjaga agar perkataan terkontrol, dan Angelo menjaga diri agar tidak dituduh homo karena mau saja dirangkul Milan.

"Ya emang lo mau ngapain kalo sama cewek?" tanya Jeriko yang sedari tadi memainkan game di ponsel nya.

Will NeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang