Tandai typo-nya yaaa🎨
"Jangan gila, Kat!""Yang pertama, gue masih waras, dan yang kedua, ini adalah cara terwaras yang bisa kita lakuin," ujar Katrina dari seberang sana.
"Lo mau nyewa orang buat begituan, bagian mana warasnya?!"
Elmira sampai mengusap wajahnya berkali-kali dan berharap Katrina tak serius mengatakannya.
"Begituan-nya sama Sebastian, bukan gue. Ya waras, dong!"
"Coba lo pikirin lagi baik-baik. Masih ada cara lain, Kat," kata Elmira membujuk.
"Cara gimana gue tanya? Hm? Lo ada ide kah?"
Elmira terdiam sesaat karena faktanya ia tak terpikirkan cara lain.
"Sebastian nggak mungkin tiba-tiba buka baju di tempat umum supaya orang-orang bisa ngeliat tattoo dia. Satu-satunya cara ya tadi, sewa orang dan pasang kamera. Itu cara teraman yang ada di otak gue kemarin, saat ini, dan mungkin besok," terang Katrina.
Mungkin benar, tapi rasanya untuk melakukan itu agak menakutkan juga.
"Nggak mungkin juga salah satu dari kita yang maju sendiri," lanjut Katrina.
"Sinting kali lo!"
"Ya makannya!!"
Elmira mendengus.
"Tapi nyewa kaya gitu gapapa? Apa nggak kasihan mbak-mbaknya yang mau?"
"Buset, dia dibayar, El! Bukannya kita minta keikhlasan!"
"Iya sih.."
Ia bingung akan menyangkal seperti apa lagi. Terasa salah, tapi tak ada yang lebih benar dari ini.
"Tapi identitas kita bakal ketahuan nggak, sih, nyuruh orang begituan? Takut mbaknya sendiri yang bocorin ke orang."
"Ya kita kan punya perjanjian kerja sama, kalo dia ngelanggar dia harus bayar penalti lah," kata Katrina. "Bagian itu biar jadi urusan gue."
"Urusin lo semua aja gimana?"
"Gue tendang lo!"
Elmira terkekeh geli.
"Eh, Kat, kita melakukan ini tanpa pengawasan orang tua, loh."
"Duh, El. Kalo pake pengawasan ya udah jelas rencana ini gagal! Gimana sih?!"
"Tapi gue takut kenapa-napa," kekhawatiran Elmira beralasan, tentu saja.
"Gue bakal sebisa mungkin lindungin lo, tenang aja."
Keduanya hening sejenak.
"Lo kenapa, sih, serius, kok jadi tiba-tiba join the case gini?" tanya Elmira. "Kinda sus."
KAMU SEDANG MEMBACA
Will Never
Teen FictionElmira tidak menyangka tahun pertamanya di SMA Wijaya Kusuma membawa sebuah kejadian besar yang tidak pernah Elmira bayangkan sepanjang eksistensinya di dunia. Dimulai dari munculnya sebuah postingan yang menjadi sumber kejahatan revenge porn sanga...