Tandai typo-nya yaaa🔥
Elmira merenungi kejadian saat ia berada di kejaksaan tadi untuk memenuhi panggilan. Mereka menanyakan beberapa hal pada Elmira namun tidak mengarah pada sesuatu yang rumit.
Sesimpel bertanya mengapa surat itu dikirim, ditujukan pada siapa, siapa yang menerima, dan lain lagi.
Pokoknya seputar surat.
Hanya saja ada satu pertanyaan yang mengganjal pikirannya.
Mereka bertanya satu pertanyaan terakhir tentang kontrak kerja Diana.
Diana anak di bawah umur, secara hukum, karena belum berusia tujuh belas tahun. KTP saja belum punya. Lalu dia telah debut di salah satu majalah bergengsi. Kemudian ia masuk dalam sebuah agensi dan tidak ada wali yang tertera sebagai penanggung jawab sama sekali sejauh ini.
Sepertinya ada yang luput dari penyelidikan yang dilakukan kepolisian beberapa waktu lalu, mereka tidak mencari sumber kontrak kerja yang kemungkinan besar ada hubungannya dengan alasan tersebarnya video itu. Sekaligus jalan lebar menuju pelaku penyebaran video.
Pelaku jelas menggarisbawahi status Diana sebagai model baru saat memunculkan informasinya dari base sekolah, pasti erat kaitannya dengan itu.
Setahu Elmira dari apa yang disampaikan Jovi selepas ia keluar dari ruangan itu, pihak kejaksaan akan memeriksa juga manajemen yang menaungi Diana selaku model sekaligus meminta dokumen kontrak, berikut seluruh yang berkaitan.
Elmira sendiri tidak terpikirkan sejak awal, kenapa mereka tidak mengusut lewat management Diana? Apalagi kini mereka terlihat diam saja pasca kematian salah satu talent nya.
Kalau berdasarkan ucapan Bu April waktu itu mengenai manajemen Diana yang tidak tahu apa-apa dan malah meminta keterangan pada sekolah, kira-kira ada apa dengan mereka? Bukankah seluruh perjalanan kontrak Diana seharusnya diketahui mereka?
Apalagi penyebaran video itu diduga kuat ada sangkut pautnya dengan perkara modeling.
Om Jovi hanya berpesan untuk menunggu perkembangan selanjutnya. Dipastíkan informasi selanjutnya memuat jawaban dari seluruh pertanyaan Elmira malam ini.
"El, nih bajunya nyasar."
Elmira menoleh ke arah pintu kamar yang menampilkan Acha tengah melempar kaos putih bergambar grup kesayangannya, One Direction, ke kasur.
"Nyasar apaan, palingan kamu yang ngambil," cibir Elmira bangkit mengambil kaos itu untuk digantung di lemari pakaian.
"Sembarangan."
"Aku nggak lupa Mbak Acha tersangka pencurian ini tiga kali," kata Elmira. "Sekarang yang keempat."
"Ngapain juga aku nyuri kaos mu, buluk gitu," cibir Acha malah masuk ke kamar Elmira dan berbaring di kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will Never
Teen FictionElmira tidak menyangka tahun pertamanya di SMA Wijaya Kusuma membawa sebuah kejadian besar yang tidak pernah Elmira bayangkan sepanjang eksistensinya di dunia. Dimulai dari munculnya sebuah postingan yang menjadi sumber kejahatan revenge porn sanga...