Frtieth

6 1 0
                                    

Tandai typo-nya yaa💫




Tandai typo-nya yaa💫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tiga hari pasca permintaan maaf pada bundanya dan mengetahui realita Kalael yang datang langsung ke rumah untuk meluruskan perkara, Elmira belum punya keberanian meminta maaf langsung pada Kalel.

Meski begitu niatnya jelas paten, ia akan menemui Kalel langsung untuk minta maaf. Bukan hanya sekedar lewat surat.

Hari ini hujan deras.

Semua temannya sudah pulang. Timothee membawa mobil dan ia menolak diberi tumpangan, Marcella juga begitu, Rere sudah dijemput sopirnya baru saja. Kini tinggal Elmira menunggu sendirian di kursi tunggu yang ada di loby gedung perkantoran.

Ada beberapa orang yang juga sedang tertahan di sana, entah tak bisa pulang karena membawa motor atau menunggu dijemput.

Elmira sedang memandangi display besar yang selalu menampilkan prestasi siswa siswi Wijaya Kusuma terkini.

Bibirnya tersenyum kecil melihat foto tim voli, lalu gambar itu berubah menjadi nama-nama yang mendapatkan penghargaan individu. Sekali tayangan ada dua kolom di kanan dan kiri. Ginan dan Panji, lalu selanjutnya Kalael dan Kalael.

Laki-laki itu memperoleh dua penghargaan, sehingga fotonya dipasang dua kali di sisi kanan dan kiri dengan titel yang berbeda.

Napas pelan terhembus dari mulut Elmira menyadari hubungannya dengan Kalel sedang tidak baik.

Kemudian ia menangkap postur tinggi tegap melangkah dari arah dalam hendak menuju luar, namun laki-laki itu berhenti di pintu loby untuk membuka ponselnya.

Elmira spontan menegak melihat Kalel yang mengenakan jaket baseball tengah berdiri di sana.

Apa ia harus melakukan niatnya sekarang?

Elmira celingukan dan menemukan situasi lumayan mendukung, nyalinya muncul seketika bahkan tanpa disadari hingga ia berjalan ke belakang Kalel.

Ia melihat Kalel yang sedang menggunakan airpods sehingga kemungkinan suara terdengar agak kecil. Maka yang Elmira lakukan adalah menekankan telunjuknya ke lengan Kalel dua kali hingga pemiliknya menoleh.

"Saya mau bicara, kakak ada waktu?" tanya Elmira.

Kalel menatap Elmira sejenak sebelum mengedarkan pandangan ke sekeliling.

"Jangan di sini."

Elmira mengekori Kalel yang kembali berjalan masuk dengan kedua tangan bertaut. Ia tak tahu kemana Kalel akan berhenti, sampai ia melihat laki-laki itu berbelok ke gymnasium.

Tempat itu kosong rupanya hari ini.

Kalel berhenti kemudian berbalik dan melepas sebelah airpods dari telinganya. "Go on."

Gadis itu mengangguk kecil.

"Kakak nemuin bunda?"

Kalel hanya terdiam sambil menatap Elmira lurus.

Will NeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang