Svnth

12 2 0
                                    

Tandai typo-nya yaa✨🦇





"Eh, anying, itu tuh orang yang gue gap kemarin!" ujar Milan menekan kalimatnya meski sambil berbisik dan matanya sibuk lirik-lirik suatu arah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh, anying, itu tuh orang yang gue gap kemarin!" ujar Milan menekan kalimatnya meski sambil berbisik dan matanya sibuk lirik-lirik suatu arah.

Sontak keempat temannya menoleh ke arah yang dipandang Milan tadi.

"Weh, jangan langsung noleh lah, anjing!" Milan mendesah pasrah.

"Lo lirik-lirik ya kita ikutin," bela Jeriko membantah Milan.

"Gue ngelirik, bukan nengok!" tekan Milan emosi sendiri.

"Ya apa salahnya sih, njir, timbang noleh doang," ujar Kalel membuat Milan semakin tak habis pikir.

"Hooh, kan kita pingin tahu siapa," tambah Angelo.

Milan menyandarkan punggung pada sandaran kursi sambil melipat tangan dan menghembuskan napas kesal. "Kalian nggak tahu aturan ghibah? nomer satu itu, kalo udah dispill oknumnya, jangan langsung noleh! Nanti ketahuan lagi ngomongin! Punya otak dipake!"

"Ngapa lo jadi marah-marah?" ujar Nathan heran seribu heran dengan temannya itu.

"Ya gimana, cok, kalian noob!"

"Udah, besok nggak usah ngadu ke kita," ujar Kalel kalem menengahi pembicaraan penuh emosi searah dari Milan.

Nathan berdehem. "Soalnya kita noob."

"Ya jangan dong, gue cuma berani ghibah sama kalian," tolak Milan seketika menyesali telah berkata kasar pada teman-temannya. "Maap deh, nggak ngatain lagi."

"Iyah dimaapin," ujar Jeriko singkat.

"Oke, tapi lo berdiri pesenin makan sama minum," kata Kalel memanfaatkan momen.

"Njir?! Kok gitu?!"

"Kenapa? Nggak mau dimaafin?" ujar Nathan

Milan berdecak keras lalu berdiri terpaksa. "Teman tiri!"

Sungutannya itu hanya ditanggapi cengiran oleh keempatnya. Milan ini suka sekali membuat gara-gara, kalau tidak diberi pelajaran dia bisa menginjak-injak orang lain.

Jadi sebelum dia yang menginjak, sebaiknya Milan yang diinjak duluan.

"Gabung, dong," seseorang meletakkan nampan makanannya di meja membuat keempat cowok itu mendongak.

"Nggak malu gabung sama kita? Biasanya maki-maki," ujar Nathan melirik sinis ke arah Katrina.

"Malu, tapi yaudah," katanya singkat menyantap makanannya tak peduli.

"Napa lo? Marahan sama temen?" tanya Kalel heran yang langsung membuat gadis itu mendongak kesal.

Sumber kekesalannya kali ini memang ada di masalah teman.

"Emang gue keliatan senorak itu, marahan sampe ngambek?"

Kalel menggedikkan bahu. "Biasanya cewek gitu."

Will NeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang