Twnty-Thrd

10 2 0
                                    

Tandai typo-nya yaaa

Mood bgt nulis bagian ini hihi, kaya.. ngga perlu sesuatu mentereng buat bikin mereka 'connect'. Coba dipahami dan diresapi setiap jengkalnya dan kamu akan tahu, hal sekecil itu bisa jadi sangat manis. Semoga feel nya sampe yaa

 Semoga feel nya sampe yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ra, yang bener aja?!" protes Kalel.

"Loh, itu keliatannya doang panjang, kak. Tapi kalo udah disitu pasti cepet antriannya," kata Elmira.

Tebak mereka di mana.

"Gua selama ini menghindari makan di sini karena males antre."

"Antre bentar gapapa, kak, dapet enak, murah, lumayan banyak juga."

Elmira melepas sabuk pengamannya.

"Ini beneran?" tanya Kalel memastikan.

"Yap," kata Elmira lalu menunjuk jendela Kalel. "Itu ditungguin."

Kalel menoleh dan menemukan tukang parkir sudah berdiri di sana.

Ia menghela napas, akhirnya memarkirkan mobilnya betul-betul.

"Kita milih di sini dulu aja, kak, biar nggak kelamaan," ujar Elmira membuka ponselnya. "Kakak mau yang mana?"

"Ada apa aja?"

"Bentar."

Elmira membuka aplikasi pemesanan makanan dan mencari store tersebut untuk melihat pilihan menu.

"Ini."

Kalel menerimanya dan melihat-lihat sebentar.

"Bedanya hompimpa sama gacoan apa?"

"Yang gacoan pake kecap, yang hompimpa enggak ada kecapnya."

Kalel berpikir sebentar. "Yang ada kecapnya aja, level satu."

"Oke. Minumnya apa?" tanya Elmira.

"Es teh, aja."

"Oke," kata Elmira mengingat baik-baik. "Musmid nya?"

"Hah? Musmid?" tanya Kalel bingung.

Elmira malah tertawa. "Dibalik coba."

"Apanya?"

"Hurufnya, kak."

Kalel mengernyit membayangkan huruf yang menyusun Musmid, kemudian membaliknya.

"Dimsum?" tanya Kalel memastikan.

"Seratus!"

Laki-laki itu mendenguskan tawa. "Musmid, anjir."

"Mulai sekarang bilangnya musmid aja, kak. Lebih bagus."

"Bagus, dari mana, njir. Udah bagus-bagus dimsum," kata Kalel membantah.

"Aku tim musmid," kata Elmira. "Jadinya mau apa musmidnya?"

Will NeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang