Book

1.1K 108 6
                                    

Dari sini semua berasal.



























































Sore tiba, Shani masih di kamar nya dan membereskan pakaian nya dengan rapi, karena merasa kurang rapi bagi nya.

Ceklek.

Seseorang memasuki kamar Shani.

Dia tersentak kaget karena melihat sosok di kamar nya.

"Kamu siapa?" Tanya gadis itu.

"Eh aku Shani, penghuni baru kamar ini" Shani mengulurkan tangan nya pada gadis yang di duga satu kamar dengan nya itu.

"Oh iya aku udah di kasih tau, kaget aja aku, btw aku Greesel" balas nya dengan ramah.

Saat mendengar namanya Shani semakin yakin jika buku Dairy di meja belajar nya itu bukan milik nya.

"Semoga betah ya di kamar ini, aku mau mandi dulu, gerah"

"Hem iya makasih"

'Greesel terlihat ramah, tapi apa iya dia hanya diam saja ketika terjadi sesuatu pada Daisy, terutama saat Daisy di bully?' batin Shani.

Shani kini membereskan meja belajarnya agar bisa estetik atau rapi terlihat nya.

Tak lama Greesel keluar dari kamar mandi dengan segar namun dia langsung menuju meja belajar nya dengan handuk yang masih di bahu nya.

Dia membuka buku Dairy milik Daisy itu dengan mata yang terlihat panik.

'kematian yang ketiga adalah seorang laki-laki yang melecehkan ku di perpustakaan, dia akan mati dengan cara yang indah, dengan belati yang selalu dia bawa untuk mengancam ku dan tumpukan buku yang berat yang akan membuatnya kehabisan nafas, itu akan terjadi di jam yang cantik, yaitu jam 19.00 tanggal 14 November 2023, semoga dia bisa tenang di antara tumpukan buku yang memiliki bau khas buku yang aku suka'

Setelah membaca buku Dairy itu Greesel segera bergegas hanya menyisir rambut nya dan bersiap untuk pergi tak lupa membawa buku Dairy itu.

Hap.

Shani mencegah langkah Greesel.

"Kamu mau kemana? Kamu bahkan baru dateng masa mau pergi lagi" tanya Shani.

"Maaf aku ada urusan!" Balas Greesel dengan cepat.

"Tentang kematian berantai itu ya" tebak Shani yang membuat Greesel kaget.

"Kamu masih baru, dan kamu juga ga akan percaya, permisi"

"Aku percaya" ucapan Shani membuat langkah Greesel terhenti.

"Kamu terlihat ga baik-baik aja, apa karena semua yang kamu alami ini?" Tanya Shani.

"Maaf aku harus buru-buru"

"Izinkan aku untuk tau tentang buku misterius itu" pinta Shani.

"Huft... Ok akan ada kematian di jam 19.00 malam ini, dan aku ga tau siapa orang nya, aku harus cari tau dia siapa buat selamatin dia dari kematian berikutnya di daftar buku ini"

"Kalo orang yang nulis buku ini udah meninggal lalu bagaimana semua kemarin itu bisa terjadi?"

"Aku ga tau, di awal buku ini di tulis kalo dia akan menjual jiwa nya ada Iblis agar apa yang dia rencanakan di buku ini bisa terjadi, dan mungkin dia beneran jual jiwa nya pada Iblis"

"Terus kenapa kamu yang harus terlibat ini semua?"

"Aku ga tau, buku ini udah aku buang, udah ku bakar juga tapi balik lagi ke aku, aku capek tapi ga ada yang percaya dan sekarang aku harus lakuin semua nya semampu aku sebelum ada korban lagi, aku harap kali ini berhasil karena aku udah lelah, mental aku down gara buku sialan ini!"

"Aku hiks..juga merasa bersalah karena aku dulu mengabaikan Daisy dan memilih diam saat dia di Bully, aku bener bener minta maaf, tapi aku ga bisa biarin banyak orang mati lagi setelah ini"

"Ok ok, aku akan bantu kamu cegah kematian itu, meski ga masuk akal karena ini soal kutukan yang bersifat mistis, ini aneh tapi kita akan coba, aku ga sendiri aku sama tiga temen aku"

"Kita akan bantu kamu"

"Makasih Shan makasih banyak"

Greesel memeluk Shani dengan tulus.

"Zee, Christy, Lidya!" Teriak Shani di depan pintu kamar mereka.

"Engh iya Ci kenapa?" Tanya Zee yang baru bangun tidur.

"Situasi genting ayo ikut, akan ada kematian!"

"Hah! Ok Ci, aku bangunin Christy dulu"

"Kenapa Ci?" Tanya Lidya.

"Kita ada misi, akan ada kematian kita harus cepet"

"Ok aku siap-siap dulu!"

Hanya dua menit mereka pun telah siap.

"Kasih tau kita Greesel" pinta Shani.

Greesel pun sedikit ragu namun dengan perlahan dia membuka buku nya dan menunjuk kematian yang ketiga yang akan terjadi di perpustakaan dengan rencana yang begitu matang di buku itu, namun pelaku yang masih samar.

"Siapa yang melecehkan dia di perpustakaan?" Tanya Shani.

"Aku ga tau" balas Greesel.

"Kita akan tunggu siapa yang ke perpustakaan di jam segitu" ide Shani.

Mereka pun bergegas menuju perpustakaan dan melihat-lihat perpustakaan.

"Ini beneran ga ada clue siapa pelaku nya?" Tanya Zee.

"Lagian ko buku di percaya, emang ada orang yang membunuh secara terang-terangan di buku kaya gini?" Heran Christy.

"Itu dia yang sedang kita cari tau, kalo buku ini ternyata bener gimana" balas Lidya.


































Hiks...hiks...











Nungguin ya?

Author lagi persiapan PO buku terbaru ya ges hehe.. tungguin aja hehe

See you

Back To Campus (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang