Dua random dengan asumsi nya.
"Zoy kita harus selesain kasus nya, mau ga mau" ucap Christy.
"Hem iya Toy, kita ke kampus yuk, kita pikirin di danau" balas Zee.
Mereka berdua pun menuju kampus dengan semua hasil pemikiran mereka yang masih belum jelas.
Setelah beberapa menit mereka sampai di danau dekat kampus tempat dimana korban tenggelam, atas dugaan pembunuhan, namun di rencanakan bunuh diri agar tak memiliki jejak apapun.
"Pelaku nya pasti teman-teman nya, hanya saja mereka punya seseorang yang mereka jadikan alibi yang akan membela mereka jika mereka tertuduh" ucap Zee sambil bersandar di pohon dekat danau.
"Siapa yang mereka jadikan alibi?" Tanya Christy.
"Penjaga Kos" balas Zee singkat.
"Teman korban berinial J itu datang ke kosan mengetuk pintu kosan cukup lama, kalo aku jadi dia aku udah bosen dan pergi sih, tapi dia sengaja, ada sekitar 10 menit dia ketuk pintu, biar ternotice sama penjaga kos, waktu itu sama Bu Maryamah istrinya pak Edi, nah Ibu ini merasa kasian sama temen korban ini, jadi di kasih lah kunci cadangan, di buka lah kosan nya, pas di buka kondisi nya udah berantakan, hal itu udah di liat sama Ibu penjaga Kos, udah cukup bukti dong, karena kondisi nya si J ini juga pura-pura kaget, dan mereka memutuskan untuk masuk ke dalam kosan, alias memilih menguncinya lagi" jelas Zee panjang Lebar.
"Hem iya juga ya, kalo Si J ini di tuduh Penjaga Kos pasti akan jadi saksi kalo si J ini bukan pelaku nya"
"Cukup kuat kan, tapi ketika ayah korban itu menelpon ke korban angkat si J, tapi dia ga bilang apa-apa tentang surat wasiat itu, justru surat itu ada ketika korban di pastikan adalah anak dari bapak Mardoto atau ayah korban, ko pas ketemu ga bilang, giliran udah ketahuan itu anaknya justru bilang" heran Christy.
"Surat baru di buat tuh, panik soalnya, lagian temen nya bisa masuk dan nginep giliran bapak nya ga bisa" tambah Zee.
"Di susul teman-teman si J inisial F, yang ikut nginep di kosan nya, ko bisa ada yang nginep di kosan orang tapi yang punya kamar ga ada?" Tambah Christy.
"Mereka para perancang handal" lanjut Zee.
"Jadi ada beberapa orang yang nginep di kosan nya korban selama korban masih di nyatakan hilang, ngapain aja ya mereka?" Tanya Christy lagi.
"Party kali, atau nyusun rencana biar kejahatan nya ga terdeteksi, jadi buat semuanya seolah-olah bunuh diri, mulai dari buat surat wasiat palsu, membuat alibi dari penjaga kos, dan buat alasan pindah tempat karena capek di tanya wartawan" jelas Zee.
"Lagian harusnya kamar nya steril selama korban masih dalam masa pencarian, nah mereka malah asik nginep, seakan ga takut kalo tertuduh karena mereka punya bukti, meski bukti nya bukti palsu" lanjut Christy.
"Apa alasan surat nya baru di berikan oleh si J itu kalo surat nya dia temukan dari awal? Tapi kalo surat nya baru di bikin sih ya masuk akal kalo surat nya baru di kasih" lanjut Zee.
"Iya dan ahli gramofologi juga bilang itu bukan tulisan Korban, jadi itu tulisan siapa lagi kalo bukan pelakunya, tulisan nya ga jelas, padahal korban jago bahasa Inggris masa iya dia pura-pura bodoh, terus tulisan nya di tulisan dalam keadaan tenang, ga kaya dalam keadaan lagi di masa-masa menegangkan karena mau bundir, itu penjelasan ahli gramofologi nya" tambah Christy.
"Ada luka lebam, ga mungkin dia mukul diri sendiri, kalo mau bundir ya bundir aja ngapain mukul diri sendiri, capek-capek tapi kalo ada orang lain yang mukul baru masuk akal" tambah Zee.
"Jadi?" Tanya Christy.
"Pelakunya teman-teman korban" tegas Zee.
"Aku punya ide Zee, gimana kalo kita selidiki para tersangka dengan cara menulis, biar kita bisa bandingkan di antara mereka siapa yang tulisan nya mendekati tulisan yang buat surat wasiat" usul Christy.
"Nah ide bagus tuh, biar di teliti sama ahli gramofologi nya langsung, terkait hal itu, pasti ada yang mirip di antara mereka"
"Yaudah sekarang masuk kelas Yuk, males sih kuliah lagi tapi ya gimana udah daftar juga"
"Hem yaudah Ayuk Toy"
Mereka pun beranjak dari danau menuju fakultas masing-masing dan belajar di kelas masing-masing.
Sementara itu di Turki Shani bertekad menemui Gracia di unit nya yang sudah dia tanyakan dimana unit milik nya itu.
Namun...
Penghuni unit nya sudah pergi dari semalam, kini unit nya sudah kosong.
"Kamu bener-bener terus melarikan diri dari aku Ge?" Lirih Shani.
"Aku harus cari kamu kemana lagi, harus nya kemarin aku ga biarin kamu pergi gitu aja!"
Sedangkan Gracia sudah mendapat kamar yang baru di tempat yang baru.
Kebiasaan baru nya kini memandang langit turki yang selalu terasa berbeda.
"Apa aku se penting itu Ci sampe kamu ngejar aku ke sini? Apa iya kamu tulus? Kenapa aku ga percaya dengan apa yang kamu lakukan, sedetik kamu mengabaikan ku, sedetik kamu peduli sama aku?"
"GRACIA! KAMU SAHABATKU SATU-SATUNYA!" Teriak Shani melampiaskan kesedihan nya di atas gedung, entah gedung apa namun Shani dapat akses untuk naik.
"Kemana aku harus mencari mu Ge!"
"Aku minta maaf!"
"Langit Turki sampaikan maaf ku padanya!"
Shani terus saja meracau di atas gedung bertingkat itu.
"Aku tau kamu kecewa! Aku minta maaf, balas aku jika memang itu membuat mu puas tapi jangan melarikan diri terus seperti ini!"
Teriakan Shani bercampur dengan air mata tangisan nya.
Sedangkan Gracia menumpu kepalanya di atas kedua lututnya sambil duduk di kursi samping jendela, perlahan air mata nya pun mengalir merasakan sesak di dadanya.
"Aku hanya ingin hiks..hiks..di anggap ada hiks...hiks..." Lirih Gracia dengan sesak.
"Aku hanya ingin kamu kembali Ge...hiks..hiks..."
Teriakan Shani perlahan semakin lirih seiring dengan air mata yang terus mengalir.
Mereka merasa sama-sama sakit saat jauh satu sama lain, namun mereka sama-sama mencoba memperbaiki nya.
Shani mencoba memperbaiki dengan mencari Gracia dan Gracia mencoba memperbaiki dengan cara menenangkan diri.
Yuhuuu.....
Temenin Gracia ges...
Kasian...
Heheh see you next part 👋👋
Maaf kalo ada typo 😌😌😌
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To Campus (END)
Детектив / ТриллерEmpat Adik kakak tidak sedarah kembali beraksi, kembali ke masa Kuliah, dan menyelesaikan banyak masalah di kalangan Mahasiswa!! Apa mereka akan ikut demo seperti Mahasiswa? Kita lihat saja Bagaimana kisah mereka di bangku Kuliah yang sebelumnya pe...