Bunga tidur

960 124 9
                                    

Takut hal buruk itu terjadi.























































Gracia di sekap dengan tangan dan kaki yang di ikat juga kepala yang di tutup kain hitam, baru kali ini Gracia tak berkutik sedikit pun, tenaga nya habis setelah mencoba melarikan diri dari mereka yang membawanya, meski tidak berniat membawa nya karena hanya jadi sandra sementara namun entah kenapa mereka jadi terus menawan nya dalam waktu yang cukup lama.

'Aku pernah melewati penculikan seperti ini di Turki tapi ini lebih sulit dari sebelumnya, untuk kali ini aku berdoa semoga Ci Shani menolongku' batin Gracia.

Brakkk....

Gracia tersentak mendengar pintu terbuka dengan paksa, terdengar langkah kaki semakin mendekati nya.

Tak ada suara sedikit pun dari mulut orang itu, tak lama dia kembali menutup pintu itu dengan paksa pula, mungkin dia hanya memastikan orang yang mereka sandra masih di tempat nya.

Di kamar Shani tak bisa tidur sedikit pun.

"Ge kamu dimana?" Lirih Shani.

Shani menggeleng kuat beberapa kali, dia pun bertekad untuk kembali mencari Gracia meski sudah sangat larut malam, anak buah sang Kakek pun sudah di kerahkan karena ini keadaan genting, mereka kehilangan jejak Gracia di luar kendali mereka, bahkan sang Kakek pun ikut khawatir sampai mengerahkan banyak anak buah untuk mencari nya, polisi pun tidak tinggal diam, mereka mencari meski sudah malam.

Ceklek.

Shani tersentak kaget ketika membuka pintu kamar ternyata Lidya sedang duduk di sofa.

"Aku tau kamu pasti bakalan nekad, jadi aku ga akan tidur untuk mastiin kamu ga ke mana-mana, tapi benar dugaan aku, kamu pasti mau cari Gracia walau udah semalam ini" Ucap Lidya dengan santai sambil beranjak dari duduk nya dan menatap Shani.

"Mending kamu jagain Zee sama Christy, aku mau lanjut cari Gracia"

"Aku yakin Gracia ga kenapa-napa,tapi kamu butuh istirahat untuk pencarian besok"

"Enggak Lid, aku ga bisa nunda"

"Jangan gila Shan"

"AKU AKAN GILA JIKA TERJADI SESUATU DENGAN GRACIA!" bentak nya.

"Aku khawatir karena dia adikku! Aku khawatir sama dia sama seperti aku khawatir sama kamu, Zee dan Christy!" Lanjut nya masih berapi-api.

"Khawatir kamu beda Shan"

"Aku ga punya waktu lagi!"

Shan.

Hap.

Lidya menahan pergelangan tangan Shani membuatnya terhenti.

"Kamu sembunyiin sesuatu dari aku Shan, kita udah temenan lama, aku ngerti kamu seperti apa, ada yang aneh sama kamu menyangkut Gracia, kenapa kamu ga jujur sama aku, kamu kenapa?"

"Apa ada yang ngancam Gracia?"

"Aku ga kenapa-napa Lid, aku hanya khawatir sama dia, kamu ngerti kan"

Back To Campus (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang