Dua kasus yang berbeda

1.3K 128 21
                                    

Satu tim atau sendiri? Sama hebatnya!!



















































Pagi pagi sekali Zee dan Christy sudah ada di kantor polisi kembali bertemu dengan teman-teman dari korban yang menjadi tersangka atas kasus pembunuhan Akseyna.

Shani yang baru tiba pun segera menyusul ke kantor polisi karena tidak tau tindakan apa yang di lakukan dua anak itu di kantor polisi.

"Tindakan apa yang kalian ambil Zee, Christy?" Tanya Shani dengan datar.

"Ci Shani! Akhirnya Cici pulang" seru Christy yang langsung memeluk Shani.

"Cici udah ketemu sama Ci Gre nya?" Tanya Zee.

"Jangan alihkan pembicaraan, tindakan apa yang kalian ambil di sini untuk para tersangka itu?"

"Kita mau lanjutkan introgasi sama ngetes mereka buat nulis, biar kita tau siapa di antara mereka yang nulis wasiat palsu itu, tulisan tangan mereka akan di periksa langsung oleh ahli gramofologi" jelas Zee.

"Sekarang kita yang tanya, Cici udah ketemu sama Ci Gre? Terus gimana?" Tanya Zee sekali lagi.

"Hem... Udah, tapi ya gitu dia masih mau di sana ngambil waktu buat sendiri" jelas Shani.

"Dia baik-baik aja kan?" Tanya Christy.

"Iya dia baik-baik aja, sekarang kita fokus sama kasus ini, harus segera kita selesaikan!"

"Ok Ci!" Seru mereka berdua.

Di tempat lain.

Perempuan dalam pelukan Gracia sudah lebih tenang.

Ceklek.

Gadis itu seketika kembali panik ketika ada sosok laki-laki asing masuk.

Gracia bangkit dari duduk nya dan menatap laki-laki itu dengan menantang.

"Hai Girl" sapa laki-laki itu.

Bugh....

Gracia menendang selangkangan laki-laki di depan nya itu sampai dia tertunduk meringis memegang harta berharga miliknya.

Gracia lalu membetenturkan kepala laki-laki itu ke tembok samping, lalu memutar telinga laki-laki itu dengan kencang membuatnya menjerit kesakitan.

'laki-laki seperti apa yang mereka hadapi kalo yang aku hadapi se lemah ini?' batin Gracia.

Setelah laki-laki itu meringkuk di lantai dan hanya bisa meringis Gracia mengulurkan tangan nya pada gadis yang masih memeluk lututnya di belakang.

"partons d'ici (ayo kita pergi dari sini" ajak Gracia.

Dengan ragu gadis itu menerima uluran tangan Gracia lalu berusaha bangkit dengan sisa pakaian yang tersisa dan jaket milik Gracia.

Gracia pun menarik gadis itu pergi dari sana, semua bilik tertutup namun begitu ingin membuka pintu utama, seseorang berbadan besar berjaga di luar sana.

Back To Campus (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang