Back To Campus (END)

Epilog

Semua berakhir indah meski menyisakan sedikit luka, tapi semua selalu memiliki makna.
Tak peduli seburuk apa masa lalu tapi ingat satu hal, jangan biarkan hal buruk di masa lalu mempengaruhi masa depan mu.
Sulit untuk sembuh dari luka, tapi bukan berarti mustahil untuk sembuh.

Ini ujian apa woy?
Masa jawabannya sabar semua?

Zee duduk berdua dengan Marsha di taman rumah sakit.

"Aku tidak tau apa yang terjadi di sama lalu kamu, sampai bisa merubah kamu sejauh ini dan sejahat ini"

"Tapi aku yakin ada kebaikan dalam diri kamu, yang bisa merubah segalanya suatu hari nanti"

"Aku akan kembali lagi nanti, tapi saat aku kembali nanti, aku harap kamu sudah sembuh dengan masa lalu kamu dan dengan luka kamu, aku emang ga bisa nemenin kamu setiap saat, tapi ingat aku selalu ada saat kamu butuh"

"Aku pamit" Tutup Zee sambil beranjak berdiri.

Dengan tangan yang masih di gips Zee perlahan menjauh dari Marsha.

"Zee!" Panggilan Marsha menghentikan langkah Zee.

Hap.

Marsha memeluk Zee dari belakang dan terisak.

"Terima kasih banyak" Lirih nya.

Zee melepas pelukan nya, lalu mengusap air mata Marsha dengan sebelah tangan nya.

"Udah jangan nangis, cepat sembuh ya maca" Ucap Zee dengan senyum manis.

Marsha ikut tersenyum dan mengangguk pelan bak anak kecil.

Tak jauh dari sana empat tengah berdiri ala mafia.

"Emang boleh se sweet itu?" Tanya Christy.

"Sweet mana di banding kamu sama Delynn?" Sindir Gracia.

"Ih Ci Gre mah" Rengek Christy yang lucu di mata kakak-kakak nya.

Malam di rumah mewah Greshan Family plus Lidya dan Kakek.

"Aku juga mau dong jagung nya" Rengek Christy.

"Kasian dedek Toya, mau ya?"

"Ih Zoy!" Kesal Christy.

"Ini, buat kamu" Seseorang menyodorkan jagung bakar ke arah Christy.

"Eh... Makasih Delynn" Balas Christy sedikit gugup.

Sedangkan Delynn hanya tersenyum manis.

"Guys, kembang api nya siap! Ayo nyalain ka Lidya!" Seru Zee.

Wiiiinnnggh Duaar...

Duaar...

Duaar..