Indonesia

913 104 8
                                    

Apapun yang terjadi asal di Indonesia.































































"Akhirnya kembali ke Indonesia!" Seru Zee dengan semangat.

"Tapi ini masih rumah nya kakek bukan rumah kita Zoy, masih ada perjalanan ke rumah Zoy" Gracia mematahkan semangat Zee.

Pesawat Pribadi itu landing di belakang rumah Sang Kakek yang menjadi lintasan penerbangan khusus.

Gracia membantu Shani mendorong kursi roda nya.

"Maaf ya aku ngerepotin kamu Ge"

"Hey ga usah bilang gitu Ci, aku fine ko dorong kursi roda kamu"

"Padahal kursi roda nya canggih kenapa ga di pake sih, kenapa harus manual" Celetuk Christy.

"Iya, ka Lidya aja ga di dorong" Tambah Zee.

"Ya karena ga ada yang mau dorong" Lidya memutar bola mata nya malas.

"Hahahah kacian" Ledek Christy.

"Kalian nginap saja di rumah Kakek, kapan lagi kalian nginap di sini, Kakek kesepian di sini"

"Rumah kakek gede-gede tapi kadang kakek ga di rumah, lebih sering di kantor" Ledek Christy.

"Ya karena kakek di rumah kesepian jadi kalian di sini dulu ya, baru kalian pulang"

"Iya Ke" Ucapan itu datang dari Shani yang artinya semua orang harus mengikuti perintahnya.

"Nah kan Ci Shani saja setuju"

"Padahal aku kangen kamar ku.. " Lirih Christy ber pura-pura sedih.

"Udah lah Toy, kita main di sini kuy, main rollercoaster, udah lama ga main di sini, kangen" Zee merangkul Christy.

"Wah iya juga udah lama ga main di sini ya"

Lidy sedikit bingung dengan percakapan dua bocil itu namun saat mereka mulai memasuki area belakang rumah kakek baru lah dia melihat ada banyak wahana di belakang rumah nya.

"Wahana di sini suka kakek naiki?" Tanya Christy.

"Ya ga mungkin lah, yang ada uban kakek ketinggalan di atas pas turun" Balas Zee.

"Gigi palsu nya kali yang ketinggalan di atas hahaha" Tambah Gracia.

"Kalian ini bisa saja meledek kakek"

"Dih ada yang pundung hahah" Tawa Zee.

"Kakek ga cocok pundung, udah tua juga" Tambah Christy.

"Zee, Christy jangan gitu!" Ucapan tegas Shani sudah terdengar itu tandanya.

"Maaf puh sepuh" Zee seketika memberi hormat pada Sang Kakek ala orang Jepang di susul Christy.

"Giliran sama Ci Shani kalian nurut giliran sama Kakek kalian ga gitu" Sebal sang Kakek.

"Eh kita nurut ya Ke, termasuk waktu jadi kang Ojol" Bela Zee.

Back To Campus (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang